Tuesday, May 17, 2011

HISTORIOGRAFI CINA

PERKEMBANGAN HISTORIOGRAFI CINA
            Cina merupakan suatu bangsa yang memiliki sejarah tertua yamh tidak terputus. Pada mulanya sejarah cina merupakan perpaduan antara cara-cara magico-religio dengan penyimpanan catatan. Hal ini menyebabkan pengaruh terhadap tradisi cina.
1.    Kaisar Kuning (Huang Ti) untuk pertama kali melakukan penunjukan sejarawan-sejarawan istana. Huang Ti merupakan salah satu pembentuk legendaries kebudayaan cina.
2.      Dinasti shang (1751-1111 SM)
Arkheologi modern membuktikan bahwa peramal istana dinasti shang telah menyimpan arsip-arsip ramalan mereka yang telah ditulis pada tulang dan batok kura-kura.
3.      Masa awal dinasti Chou (1111-221 SM)
Catatan terpisah-pisah, terutama bab tertentu dari Shu Ching atau “Sejarah klasik” mencerminkan suatu minat yang terus menerus pada sejarah keturunan para raja, tata cara dan legitimasi politik.
4.      Masa dinasti Han awal (Ch’ien Han 206SM-9M)
Sejarawan agung Ssu Ma-ch’ien meneruskan pekerjaan ayahnya menyusun sejarah. Ia menulis Shih chi kitab sejarah pertama yang memuat sejarah Cina dari zaman yang samar-samar sampai pada kira-kira tahun 100 SM.
5.      Masa dinasti Han kemudian
Pan Pu, sejarawan istana menulis kitab sejarah yang merupakan buku pertama dari rangkaian sejarah dinasti (tuan tai shih). Buku ini menjadi model dan ditiru para sejarawan lainnya untuk penulisan buku-buku sejarah dinasti pada masa kemudian.
6.      Zaman perpecahan (220-586) dominasi bangsa bar-bar
Budhisme perlahan merembes kedalam pemikiran bangsa Cina, namun demikian budhisme hanya berpengaruh sangat kecil terhadap pemikiran kesejarawan cina.masa awal zaman ini  merupakan zaman besar kedua pemikiran kreatif cina. Liu Hsieh (465-522), menulis sebuah buku besar mengenai kesusasteraan. Sebagian dari buku ini membahas masalah historiografi yaitu pentingnya prinsip-prinsip umum, batasan-batasan untuk memilih hal-hal khusus ukuran untuk mempercayai materi, serta persoalan keobjektifan dan prasangka.
7.      Dinasti Tang (618-906) Zaman keemasan kesenian dan kesusasteraan.
Pada masa awal Tang diadakan perluasan atas aparat birokrasi yang  bertugas mencatat peristiwa-peristiwa, memproses dokumen, memelihara arsip dan menulis sejarah. Menjelang akhir Tang, system neo-confusianisme menghasilkan rasionalisme baru penulisan sejarah, minat atas kejadian gaib dan interpretasinya mulai berkurang.
8.      Masa Sung (960-1279)
Penulisan sejarah para neo-confusianisme memperlihatkan suatu kecermatan baru dalam menulis sejarah, kecenderungan untuk menggunakan sumber-sumber tak resmi dan usaha keras untuk menerangkan secara rasional yang dikombinasikan dengan kepercayaan kuat akan kekuatan moral.
9.      Masa Dinasti Manchu (ching, 1644-1911)
Perasaan yang tiadk puas dengan kekolotan neo confusianisme telah menyebabkan timbulnya suatu gerakan kritik yang sangat penting. Empirisme-rasional menyebabkan munculnya prinsip dan metode baru dalam geografis historis, epigrafi, ilmu purbakala dll. KuYen Wu (1613-1682) menjadi pioneer dengan memulai suatu metode riset induktif dan ini membawa akibat jauh terhadap sejarah dan fisiologi. Chao I (1725-1814) menulis dengan sanagt tajam pola-pola dan kekuatan yang selalu berulang dalam sejarah. Chang hsueh-C’ing (1738-1801) mengetengahkan suatu pandangan sejarah yang lebih luas. Ia mengajukan sintesis sejarah dan gagasan mengenai mutu seorang sejarawan.
Ketika system kekaisaran runtuh. Metode dan semangat keraguan sejarwan baru tergambar secara luas dalam modernisasi historiografi cina.
Pandangan Orang Cina tentang Sejarah
Istilah Shih (sejarah) dalam terminology Cina memiliki bermacam-macam arti. Konsepsi cina mengenai sejarah ditentukan oleh unsur-unsur tertentu dalam pandangan oarng cina mengenai dunia.
1.  Etnosentris. Sejarah terutama berhubungan dengan “kerajaan ditengah” yaitu bangsa-bangsa “bar-bar”. Mereka adalah manusia yang harus dipencilkan, disucikan atau dibudayakan menurut kebudayaan Cina.
2.      Holisme. Pandangan bahwa manusia dan kejadian alam saling berkaitan secara menyeluruh. Buku sejarah sekitar tahun 1000, perhatian utama dicurahkan pada bencana alam sebagai syarat akan terjadi sesuatu.
3.      Pandangan bahwa sejarah merupakan tanggung jawab yang berasal dari masa keemasan.
4.   Konsep siklus dalam sejarah politik. Kebiasaan berfikir yang menghubungkan manusia dengan gejala alam membawa sejarawan untuk melihat semua gejala sama dari tahap-tahap siklus dalam semua lingkunagn kebudayaan.
5.   Pandangan bahwa adsa suatu dinamika moral dalam berbagai kegiatan manusia. Keyakinan ini membawa kecenderungan untuk member warna moral kepada semua pernyataan sebab-akibat.
Bidang dan Tujuan Historiografi
Tujuan penulisan sejarah terikat dengan keinginan kelas pejabat Negara pada umumnya. Yaitu :
Memelihara stabilitas dan ketenteraman dengan cara dijalankannya pemerintahan dan ditegakkannya pengawasan social, memelihara kekolotan confusianis, memelihara etika-etika dasar confusianis dalam masyarakat dalam kesusasteraan dan kesenian dan perlindungan kedudukan golongan literaty dan gentry dari ancaman kaisar yang otokratis atau golongan yang haus kekuasaan.
Ruang lingkup penulisan sejarah cina :
1.   Pemusatan perhatian sangat besar terhadap sejarah politik dan pelajaran mengenai stabilitas dan perubahan yang dapat ditarik dari situ.
2.    Sejarah pranata diliaht dari ibu kota dan kaca mata resmi. Bagian ekonomi dipusatkan pada fungsi regular pemerintahan. Bagian geografi berkaitan dengan goegrafi administarsi. Biogragi banyak memceritakan pos-pos kepegawaian dan peranan socialnya seperti menteri yang setia, ahli kesusasteraan, pejabat yang tegas dsb.
3.   Sedikit perhatian pada kelompok-kelompok yang berlawanan dengan golongan literati, seperti tokoh-tokoh militer, pedagang dsb. Ditulis terutama apabila dianggap sebagai penyebab kelemahan atau keruntuhan suatu dinasti.
4.   Sedikit tentang agama-agama yang dianggap murtad. Ada satu bagian dalam sejarah resmi yang membahas budjisme dan taoisme.
Metode Sejarah
Metode yang digunakan sejarwan Cina ada 2 yaitu:
1.      Metode pencatatan kejadian-kejadian kontemporer
a.   Para sejarawan istana bertugas untuk mencatat setiap hari segala peristiwa istana seperti audiensi, upacara, asal-usul kaisar, keputusan dsb.
b.   Sejarawan tak resmi, mencatat peristiwa-peristiwa yang dialaminya, perjalanan, kehidupan keluarga atau kawan-kawan dekatnya.
2.      Metode kompilasi berdasarkann urutan waktu dari catatan-catatan diatas.
a.       Dari masa ke masa sejarawan istana mengedit dan mengambil intisari catatan sehari-hari serta menyusunnya berdasarkan urutan waktu.
b.   Hal serupa juga dilakukan oleh sejarawan tak resmi. Misalnya: terciptanya suatu tipe baru biografi tak resmi, juga berkembangnya sejatah local.
Modernisasi Historiografi
Historiografi tradisional cina terhenti karena adanya beberapa hal yang mempengaruhi perkembangan historiografi yaitu:
1.      Terjadinya fase-fase runtuhnya system kekaisaran cina
2.  Masuknya pengaruh barat. Mula-mula ditolak namun kemudian menjadi kompromistis dan akomodatif (periode 1860-1905) dan pada akhirnya makin besar penerimaan terhadap pemikiran dan pranata barat (mulai 1905)
Perguruan tinggi merupakan lembaga baru pertama untuk mengadakan studi sejarah. Universitas-universtas terkenal pada tahun 1930-1931 menyediakan beberapa kedudukan bagi sejarawan. Gerakan pembaharuan sejarah sangat menonjol dalam gerakan 4 mei 1919. Gerakan ini pada dasarnya mencari suatu kebudayaan baru cina yang bias diterapkan pada kepentingan masyarakat modern. Sejarah analisis telah menggantikan cara-cara kompilasi dalam historiografi tradisional cina.
Tahun 1930-1945 menjadi masa suram karena adanya penyerangan jepang. 1945-1949 pemerintahan nasionalis bersikap tidak toleran terhadap pendapat yang berbeda, sehingga keadaan menjadi tegang dan penindasan makin banyak terjadi. 1949 para sejarawn harus memilih tetap tinggal di Cina atau pindah ke Taiwan. Setelah tahun 1949 ada dua pusat penelitian sejarah yaitu RRC di Cina dan RRc di Taiwan. Sejak 1949 sejarawan RRC selalu dipaksa untuk menyempurnakan penguasaan atas Marxisme dan menggunakan teori-teori Marxis untuk memunculkan sejarah baru dengan segera, yang cocok dengan pemerintahan baru. Di Taiwan, Academia Sinica dihidupkan kembali. Universitas Nasional Taiwan mempunyai fakultas sejarah.

Monday, May 16, 2011

POJOK ANALISA

KILAS INTERNASIONAL
Pemimpin Taliban Lari dari Pakistan
KABUL – Pemimpin Taliban di Lembah Swat, Maulana Fazlullah, selasa lalu mengaku telah berhasil meninggalkan Pakistan. Tentara pemerintah negara itu saat ini sedang gencar menggempur basis pertahanan Taliban di Waziristan Selatan.
Kepada BBC berbahasa Urdu, Fazlullah menyatakan dirinya telah menyeberang ke Afganistan, yang merupakan negara tetangga. “Kami akan melancarkan serangan balasan terhadap serdadu Pakistan di Swat,” katanya mengancam.
Kabar ini sekaligus membantah klaim para pejabat di Ibukota Islamabad bahwa Fazlullah terluka atau terbunuh akibat serbuan militer pemerintah. Lembah Swat saat ini di bawah kontrol militer Pakistan setelah dibombardir selama dua bulan
Sumber: Koran Tempo, edisi Kamis 19 November 2009
Sekilas berita diatas menunjukkan bahwa saat ini gerakan Taliban sudah meyebar ke berbagai daerah bahkan ke berbagai negara. Walaupun tidak bisa dipastikan, tetapi banyak asumsi yang menorehkan gerakan Taliban sudah menyebar, selepas terjadinya penyerangan gedung WTC. Permasalahan Taliban ini merupakan permasalahan Internasional. Namun yang kita rasakan saat ini yaitu tidak adanya suatu kesadaran masyarakat Internasional akan permasalahan Taliban, apakah ini disebabkan Taliban hanya ada di Afganistan? Dan lalu mengapa Pakistan bisa ikut menangani permasalahan Taliban dengan Amerika Serikat?
Kronologi Historis
Gerakan Taliban adalah gerakan nasionalis Islam Sunni pendukung Pashtun yang secara efektif menguasai hampir seluruh wilayah Afganistan sejak 1996 sampai 2001. Kelompok ini mendapat pengakuan diplomatik hanya dari tiga negara: Uni Emirat Arab, Pakistan, dan Arab Saudi, serta pemerintah Republik Chechnya Ichkeria yang tidak diakui dunia. Anggota-anggota paling berpengaruh dari Taliban, termasuk Mullah Mohammed Omar, pemimpin gerakan ini, adalah mullah desa (pelajar yunior agama Islam), yang sebagian besar belajar di madrasah di Pakistan. Gerakan ini terutama berasal dari Pashtun di Afganistan, serta Provinsi Perbatasan Barat Laut (North-West Frontier Province, NWFP) di Pakistan, dan juga mencakup banyak sukarelawan dari Arab, Eurasia, serta Asia Selatan.
Sebelum perang dingin usai, Pakistan satu-satunya negara di sub kawasan Asia Tengah di pesisir Laut Kaspia yang mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan, yang ditinggalkan oleh rezim pendudukan Uni Soviet. Bubarnya Uni Soviet dan digantikan oleh Rusia, Afghanistan memang terpecah belah di antara penguasa yang komunistis atheis dengan Taliban yang Islami. Osama bin Laden jutawan Arab Saudi yang hengkang dan bersembunyi di Afghanistan memang mendukung Taliban yang sempat dipuji oleh Washington (Presiden Richard Nixon) karena memerangi Uni Soviet yang komunis-atheis. Akan tetapi akhirnya perang saudara di Afghanistan antara Taliban dengan demokrat-liberalisasi yang didukung Barat dengan pasukan NATO nya, dimenangkan oleh Hamid Karzai boneka-epigon dari Presiden G.W. Bush. Sementara bin Laden menjadi buronan dari Washington karena memimpin kelompok teroris Al Qaeda yang dituduh pula sebagai dalang serangan 11 September 2001 yang meledakkan gedung kembar Pusat Perdagangan Dunia (WTC) di New York dan Departemen Pertahanan AS Pentagon di Washington.
Pemerintahan Taliban digulingkan oleh Amerika Serikat karena dituduh melindungi pemimpin Al Qaeda Osama Bin Laden yang juga dituduh Washington mendalangi serangan terhadap menara kembar WTC, New York pada tanggal 11 September 2001. Invasi ini dimulai pada bulan Oktober sampai dengan bulan November 2001 dengan secara mengejutkan pihak taliban langsung keluar dari ibukota Afghanistan, Kabul sehingga pihak amerika relatif cepat dan mudah menguasainya.
Pakistan, Membela Taliban atau “Hancurkan” Taliban
Pada awalnya negara Pakistan saat itu belum mencampuri masalah Taliban. Namun setelah diketahui bahwa Taliban telah masuk atau sampai di perbatasan antara Pakistan dan Afganistan, tentu saja Pakistan harus melakukan pencegahan dengan menggempur Taliban di perbatasan antara Pakistan dengan Afganistan. Hal ini tidak lepas dari dukungan Amerika Serikat yang secara tidak langsung mendukung Pakistan dalam masalah antara Pakistan dengan India. Dukungan ini ditunjukkan dengan adanya Amerika Serikat tidak mendukung India dalam memperkaya Uranium untuk hulu ledak nuklir bagi India.
Seperti yang dilansir dalam kutipan berikut ini oleh AFP dari Camp David, (7 Agustus 2007) Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan Presiden Bush sepakat bahwa Pakistan harus membantu untuk menumpas kekerasan mematikan di dalam wilayah Afghanistan, namun mereka berselisih tajam mengenai pengaruh regional Iran. Satu hari setelah Karzai menyebut republik Islam itu sebagai ‘penolong’ untuk menumpas kelompok militan, Bush mengecam pemerintah di Teheran sebagai ‘kekuatan bukan untuk kebaikan’ dan berjanji melakukan upaya untuk mengucilkan Iran terkait dengan program nuklirnya. “Kami akan terus bekerja untuk mengucilkan mereka karena mereka bukan kekuatan untuk kebaikan sejauh yang kami ketahui, mereka adalah pengaruh yang membuat tidak stabil di mana pun mereka berada,” kata Bush pada jumpa pers dengan Karzai, yang tidak berkomentar atas pernyataan pemimpin Amerika Serikat.
Sejak invasi Amerika Serikat ke Afghanistan dari tahun 2001 hingga sekarang, pergerakan Taliban tidak hanya di Afghanistan tetapi juga di wilayah perbatasan Pakistan. Bahkan tercatat terjadi peningkatan pesat intensitas serangan Taliban baik di Afghanistan maupun Pakistan. Dan berhasil menewaskan banyak korban sipil maupun militer. Selain itu juga konflik Taliban disamping menibulkan korban jiwa, menyebabkan negara-negara regionalnya ikut terlibat konflik ini, bahkan menimbulkan rasa saling curiga antar negara-negara yang dalam notabene masih satu regional.
Seperti kilas berita yang penulis cantumkan di awal, akhir-akhir ini permasalahan Taliban memanas lagi, dengan adanya penggempuran yang dilakukan oleh militer Pakistan pada kedudukan Taliban di Peshawar, Pakistan daerah Lembah Swat yang disinyalir merupakan basis kuat Taliban di Pakistan. Dan hasilnya pemerintah Pakistan mengklaim telah berhasil merebut kota-kota yang dikuasai Taliban, dan berhasil ditekan ke luar kota. Namun, seperti yang diberitakan media bahwa Taliban masih belum menyerah dan terus melakukan perlawanan walaupun terkonsentrasi di luar kota-kota tersebut. Kegagalan operasi-operasi militer baik dilakukan oleh militer Afghanistan-NATO maupun militer Pakistan yang ditujukan untuk memberantas Taliban maupun Al-Qaeda membuktikan bahwa diperlukannya suatu penyelesaian  sehingga konflik tersebut dapat diselesaikan dengan baik dan efektif.
Yang memungkinkan adanya penyelesaian konflik tersebut yaitu dengan jalan perdamaian. Misalnya dengan melalui perundingan, tetapi sampai sekarang pun belum ada yang telah mempertemukan pihak yang bersengketa dengan kepala dingin mereka untuk melakukan perundingan damai. Sehingga perdamaian dapat diselesaikan dengan baik tanpa ada pertumpahan darah, dan jalan politik merupakan satu-satunya jalan keluar yang dapat ditempuh masyarakat internasional dalam menciptakan perdamaian dunia.
Barat selama ini terlalu terburu-buru dalam menindak setiap persoalan mengenai Islam. Barat selalu melakukan intervensi-intervensi dalam setiap keputusan yang dihasilkan dari perundingan-perundingan yang berhubungan dengan masalah Islam. Sekarang ini mata tertuju kepada Pakistan yang saat ini tengah melakukan upaya-upaya dalam menyelesaikan konflik dengan Taliban. Namun, usaha diplomasi Pakistan ditanggapi negatif dunia Barat, bahkan dunia Barat telah bersiap mengambil alih kendali Pakistan untuk menghancurkan Taliban. Jadi memang sulit memprediksikan konflik ini ke depan karena Barat masih tetap berkepala batu dengan menggunakan cara militer menghadapi Taliban. Dunia Islam pun juga hanya bisa melihat pertumpahan darah pada saudara-saudaranya, tanpa melakukan perbuatan yang nyata dan intensif dalam menyelesaikan masalah konflik yang berkepanjangan ini. Untuk itulah bersama-sama marilah masyarakat internasional kita selesaikan setiap konflik internasional dengan berkepala dingin sehingga pastinya hasilnya akan baik. Sehingga tercapailah nantinya perdamaian dunia ini tanpa ada pertumpahan darah yang terjadi.
Sumber:
Koran Tempo, edisi Kamis 19 November 2009

Sunday, May 15, 2011

TANTANGAN DAN SOLUSI HUBUNGAN DENGAN MALAYSIA

Latar belakang
Konfrontasi Indonesia-Malaysia atau yang lebih dikenal sebagai konfrontasi saja adalah sebuah perang mengenai masa depan pulau Kalimantan, antra Malaysia dan Indonesia pada tahun 1962-1966. Perang ini berawal dari keinginan Malaysia untuk menggabungkan Brunei Darussalam, Sabah dan Sarawak dengan Persekutuan Tanah Melayu pada tahun 1961. Keinginan itu ditentang oleh Presiden Soekarno yang menganggap Malaysia sebagai “boneka” Inggris.
Presiden Soekarno berpendapat bahwa Malaysia hanya sebuah boneka Inggris, dan konsolidasi Malaysia hanya akan menambah kontrol Inggris di kawasan Indonesia, sehingga dapat mengancam kemerdekaan bangsa Indonesia. Filipina juga membuat klaim atas Sabah, dengan alasan bahwa kawasan itu memiliki hubungan sejarah dengan Filipina melalui Kesultanan Sulu.
Di Brunei, Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU) memberontak pada tanggal 8 Desember 1962. Mereka mencoba menangkap Sultan Brunei, ladang minyak dan sandera orang Eropa. Sultan lolos dan meminta pertolongan kepada Inggris. Dia menerima pasukan Inggris dan Gurkha dari Singapura. Pada tanggal 16 Desember, Komando Timur Jauh Inggris ( British Far Eastern Command) mengklaim bahwa seluruh pusat pemberontakan utama telah diatasi, dan pada tanggal 17 April 1963, pemimpin pemberontakan ditangkap dan pemberontakan pun berakhir.

Awal Mula Ketegangan
Filipina dan Indonesia resminya setuju untuk menerima pembentukan Malaysia apabila mayoritas di daerah yang memberontak memilihnya dalam sebuah referendum yang diorganisasi oleh PBB. Tetapi, pada tanggal 16 September , sebelum hasil pemilihan dilaporkan Malaysia melihat pembentukan federasi ini sebagai masalah dalam negeri tanpa tempat untuk campur tangan orang luar. Tetapi, pemimpin Indonesia melihat hal ini sebagai perjanjian yang dilanggar dan sebagai bukti imperialisme Inggris.
Sejak demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur, ketika para demonstran menyerbu gedung KBRI, merobek-robek foto Soekarno, membawa lambang negara Garuda Pancasila ke hadapan Tunku Abdul Rahman (Perdana Menteri Malaysia saat itu) dan memaksanya untuk menginjak Garuda, amarah Soekarno terhadap Malaysia pun meledak. Soekarno yang marah karena hal itu mengutuk tindakan Tunku Abdul Rahman yang menginjak lambang negara Indonesia. Soekarno ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang dikenal dengan nama Ganyang Malaysia.

Permusuhan dengan Malaysia
Pada 20 Januari 1963, Menteri Luar Negeri Indonesia, Soebandrio, mengumumkan bahwa Indonesia mengambil sikap bermusuhan terhadap Malaysia. Pada tanggal 12 April, sukarelawan Indonesia (seperti pasukan militer tidak resmi) mulai memasuki Sarawak dan Sabah untuk menyebar propaganda dan melaksanakan penyerangan dan sabotase. Tanggal 3 Mei 1963 disebuah rapat raksasa yang digelar di Jakarta, Presiden Soekarno mengumumkan perintah Dwi Komando Rakyat (Dwikora) yang isinya:
Ø  Pertinggi pertahanan revolusi Indonesia,
Ø  Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sarawak dan Sabah untuk menghancurkan Malaysia.
Pada tanggal 27 Juli, Soekarno mengumumkan bahwa dia akan meng-“ganyang Malaysia”. Pada 16 Agustus, pasukan dari Rejimen Askar Melayu DiRaja berhadapan dengan lima puluh gerilyawan Indonesia.
Meskipun Filipina tidak turut serta dalam perang, akan tetapi mereka telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia. Federasi Malaysia resmi dibentuk pada tanggal 16 September 1963. Brunei menolak bergabung dan Singapura keluar di kemudian hari.
Pada 1964 pasukan Indonesia mulai menyerang wilayah di Semenanjung Malaya. Pada bulan Mei dibentuk Komando Siaga yang bertugas untuk mengkoordinir kegiatan perang terhadap Malaysia (Operasi Dwikora). Komando ini kemudin berubah menjadi Mandala Siaga (Kolaga). Kolaga dipimpin oleh Laksdya Udara Omar Dani sebagai Pangkolaga.
Pada bulan Agustus, enam belas agen bersenjata Indonesia ditangkap di Johor. Aktivitas Angkatan Bersenjata di perbatasan juga meningkat. Tentara Laut DiRaja Malaysia mengerahkan pasukannya untuk mempertahankan Malaysia. Tentara Malaysia hanya sedikit saja yang diturunkan dan harus bergantung pada pos perbatasan dan pengawasan unit komando. Pada tanggal 17 Agustus, pasukan terjun payung mendarat di pantai barat daya Johor dan mencoba membentuk pasukan gerilya. Pada 2 September 1964 pasukan terjun payung didaratkan di Labis, Johor. Pada tanggal 29 Oktober, 52 tentara mendarat di Pontian di perbatasan Johor- Malaka dan ditangkap oleh pasukan  Resimen Askar Melayu DiRaja dan Selandia Baru.
Ketika PBB menerima Malaysia sebagai anggota tidak tetap, Soekarno menarik Indonesia dari PBB tanggal 20 Januari 1965 dan mencoba membentuk Conference of New Emerging Force, Conefo (Konferensi Kekuatan Baru) sebagai alternatif. Soekarno bahkan menyelenggarakan GANEFO (Games of the New Emerging Force)yang diselenggarakan di Senayan, Jakarta pada tanggal 10-22 November 1963. Pesta olahraga ini diikuti oleh 2.250 atlit dari 48 negara di Asia, Afrika, Eropa dan Amerika Selatan, serta diliput sekitar 500 wartawan asing.
Pada Januari 1965, Australia setuju untuk mengirimkan pasukan ke Kalimantan setelah menerima banyak permintaan dari Malaysia. Pasukan Australia menurunkan 3 Resimen Kerajaan Australia dan Resimen Australian Special Air Service. Ada sekitar empat belas ribu pasukan Inggris dan Australia tidak dapat mengikuti penyerangan melalui perbatasan Indonesia. Tetapi unit seperti Special Air Service, baik Inggris maupun Australia, masuk secara rahasia.
Pada pertengahan 1965, Indonesia mulai mnggunakan pasukan resminya. Pada tanggal 28 Juni, mereka menyeberangi perbatasan masuk ke timur Pulau Sebatik dekat Tawau, Sabah dan berhadapan dengan Resimen Askar Melayu DiRaja dan Kepolisian North Borneo Armed Constabulary. Pada tanggal 1 Juli 1965, militer Indonesia yang berkekuatan kurang lebih 5000 orang melabrak pangkalan Angkatan Laut Malaysia di Sampurna. Serangan dan pengepungan terus dilakukan hingga 8 September namun gagal. Pasukan Indonesia mundur dan tidak pernah menginjakkan kaki lagi di bumi Malaysia. Peristiwa ini dikenal dengan “Pengepungan 68 Hari” oleh warga Malaysia.
Menjelang akhir tahun 1965, Jendral Soeharto memegang kekuasaan di Indonesia setelah berlangsungnya G30S/PKI.. Oleh karena konflik domestik ini, keinginan Indonesia untuk meneruskan perang dengan Malaysia menjadi berkurang dan peperangan pun mereda. Pada tanggal 28 Mei 1966 di sebuah konferensi di Bangkok, Kerajaan Malaysia dan pemerintah Indonesia mengumumkan penyelesaian konflik. Kekerasan berakhir pada bulan Juni, dan perjanjian perdamaian ditandatangani pada tanggal 11 Agustus dan diresmikan dua haru kemudian.
Akibat dari konfrontasi ini adalah Presiden Soekarno menjadi dekat dengan PKI, menjelaskan motivasi para tentara yang menggabungkan diri dalam gerakan G30S/Gestok (Gerakan Satu Oktober), dan juga pada akhirnya menyebabkan PKI melakukan penculikan terhadap Petinggi Angkatan Darat.

Hubungan Indonesia dengan Malaysia
Hubungan antara Indonesia dan Malaysia beberapa kali mengalami pasang surut. Pada tahun 1963, terjadi konfrontasi antara kedua belah pihak. Hubungan antara Indonesia dan Malaysia sempat memburuk pada tahun 2002 ketika kepulauan Sipadan dan Ligitan di klaim oleh Malaysia sebagai wilayah mereka, dan berdasarkan keputusan Mahkamah Internasional (MI) di Deen Haag, Belanda bahwa Sipadan dan Ligitan merupakan wilayah Malaysia. Sipadan dan Ligitan merupakan pulau kecil di perairan dekat kawasan pantai negara bagian Sabah dan Popinsi Kalimantan Timur, yang diklaim oleh dua negara sehingga menimbulkan persengketaan yang berlangsung selama lebih dari tiga dekade. Sipadan dan Ligitan menjadi ganjalan kecil dalam hubungan sejak tahun 1969 ketika kedua negara mengajukan klaim atas kedua pulau itu. Kedua negara tahun 1997 sepakat untuk menyelesaikan sengketa wilayah itu di MI setelah gagal melakukan negosiasi bilateral.
Pada Oktober 2007 terjadi konflik akan lagu Rasa Sayang-Sayange dikarenakan lagu ini digunakan oleh Departemen Pariwisata Malaysia untuk mempromosikan kepariwisataan Malaysia, yang dirilis sekitar Oktober 2007. Sementara Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor mengatakan bahwa lagu Rasa Sayang-Sayange merupakan lagu Kepulauan Nusantara ( Malay archipelago). Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu bersikeras lagu “Rasa Sayange” adalah milik Indonesia, karena merupakan lagu rakyat yang telah membudaya di propinsi Maluku sejak dahulu, sehingga klaim Malaysia dinilai sangat mengada-ada. Gubernur berusaha mengumpulkan bukti otentik bahwa lagu tersebut milik rakyat Maluku, dan setelah itu akan diberikan kepada Departemen Pariwisata Malaysia. Menteri Pariwisata Malaysia menyatakan bahwa rakyat Indonesia tidak bisa membuktikan bahwa lagu “Rasa Sayange” merupakan lagu rakyat Indonesia.
Solusi Masalah dengan Negara Jiran
Pemerintah Malaysia menawarkan solusi damai kepada Pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan perselisihan di Blok Ambalat. Keinginan tersebut disampaikan Menteri Pertahanan (Menhan) Malaysia Datuk Seri Ahmad Zahid bin Hamidi saat menemui Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X di Yogyakarta. Menhan Malaysia mengatakan, Indonesia adalah saudara yang memiliki hubungan yang sangat erat dengan Malaysia. Kedekatan ini akan mempermudah penyelesaian berbagai masalah yang terjadi antar kedua negara. Dia mengilustrasikan, apa pun perseteruan yang terjadi, kedua negara memiliki kultur dan sejarah yang sama. “Darah lebih pekat daripada air”. Dia berharap, dalam pembicaraan tersebut ada kesepahaman di bidang pertahanan masing-masing guna meredam situasi yang semakin hari semakin memanas.
Sejauh mana Eminent Person Group mampu memberikan solusi untuk penyelesaian konflik kedua negara. Hubungan bilateral kedua negara memiliki makna strategis tidak hanya bagi negara-negara lain di lingkungan ASEAN, ASIA, dan negara-negara lain di dunia. Yang tidak kalah penting pula perwakilan Indonesia harus mampu menjaga integritas kedaulatan dan integritas Bangsa Indonesia. Harga diri dan martabat bangsa harus pula ditegakkan.
KESIMPULAN
Pemerintah Malaysia menawarkan solusi damai kepada Pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan perselisihan di Blok Ambalat. Keinginan tersebut disampaikan Menteri Pertahanan (Menhan) Malaysia Datuk Seri Ahmad Zahid bin Hamidi saat menemui Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X di Yogyakarta. Menhan Malaysia mengatakan, Indonesia adalah saudara yang memiliki hubungan yang sangat erat dengan Malaysia. Kedekatan ini akan mempermudah penyelesaian berbagai masalah yang terjadi antar kedua negara. Dia mengilustrasikan, apa pun perseteruan yang terjadi, kedua negara memiliki kultur dan sejarah yang sama. “Darah lebih pekat daripada air”. Dia berharap, dalam pembicaraan tersebut ada kesepahaman di bidang pertahanan masing-masing guna meredam situasi yang semakin hari semakin memanas
DAFTAR PUSTAKA
Easter, D.2004. Britain and the Confrontation with Indonesia, 1961-1965. London: I. B. Tauris
Jones, M. 2002. Confict and Confrontation in South East Asia, 1961-1965: Britain, the United States and the Creation of Malaysia. Cambridge: Cambridge University Press
Mackie, J. A. C. 1974. Konfrontasia: the Indonesia-Malaysia Dispute 1963-1966. Kulala Lumpur: Oxford University Press
Subritzky, J. 2000. Confronting Sukarno: British, American, Australian and New Zealand Diplomacy in the Malaysian-Indonesian Confrontation, 1961-1965.  London: Palgrave
Hall, D. G. E. 1988. Sejarah Asia Tenggara (disunting M. Habib Mustopo). Surabaya: Usaha Nasional

Penggalan kecil dari Cina

“Munculnya Tokoh Filsafat Cina”
(Kong Fu Tse)
Kisah-kisah Kong Fu Tse, seorang tokoh revolusioner cina banyak ditulis dengan nama dan penulisan yang berbeda. Ada yang menuliskan Kung Fu Tzu, Kong Fuzi, penulis disini menggunakan nama Kong Fu tse yang sesuai dengan keyakinan penulis. Dan penulis hanya akan membahas seorang tokoh yang mempunyai pengaruh dan dampak yang nyata dalam kehidupan Cina waktu itu, ia adalah Kong Fu Tse. Nama Kong Fu Tse adalah nama dalam bahasa Tionghoa, sedangkan orang menyebutnya Konfusius. Hambatan utama dalam mempelajari riwayat hidup Konfusius adalah banyaknya tradisi lisan serta dongeng yang menyelubungi riwayat kehidupannya.
Kong Fu Tse dilahirkan pada tahun 551 BC di daerah Lu, provinsi Shantung. Lu adalah negeri kecil yang berpemerintahan baik dan teratur dengan Chu-fu sebagai pusatnya. Sejak kecil Kong Fu Tse senang bermain upacara-upacaranan, seakan-akan ia turut berkorban. Ketika ia berumur 17 tahun, ia telah menjadi pegawai penilik pekerja kebun umum dan lumbung. Pada umur 22 tahun, pekerjaan ditinggalkan dan mulai pekerjaan baru yakni mengajar. Sebelum Konfusius yang berhak menerima pelajaran hanyalah anak pendeta dan anak-anak bangsawan, maka pada masa itu siapa saja diperbolehkan. Selain mengajarkan pelajaran-pelajaran yang bersifat tradisional seperti menulis, berhitung, musik, upacara keagamaan, juga mengajarkan ilmu politik.[1]
Kong Fu Tse juga pernah memegang jabatan penting dalam pemerintahan di masanya. Dalam memegang jabatan pemerintahan, ia sangatlah arif dan bijaksana, sehingga selalu mendapatkan promosi jabatan. Konfusius pernah menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Komisaris Polisi untuk menjaga ketertiban dan keamanan serta Menteri Kehakiman. Sesudah mengundurkan diri dari jabatan pemerintahan, Konfusius lebih banyak berdiam di rumah untuk menerbitkan Kitab tentang puisi atau kitab sajak (The Book of Poetry), menggubah musik, dan menyusun tata krama kuno, termasuk menuliskan Kitab Sejarah Musim Semi dan Musim Rontok. Meskipun demikian, para ahli menganggap kitab-kitab tersebut sebagai asli berasal dari Konfusius.[2]
Ajarannya biasa disebut Ju Chia (Kung Chia), orang banyak, menyebut Konfusianisme. Pokok-pokok ajarannya terletak pada Li, Ren, dan I. jika manusia atau masyarakat telah memegang teguh Li, Ren, dan I, maka dunia akan damai. Apa itu Li, Ren, dan I? Li adalah adat istiadat, menurut Kon Fu Tse, ini harus dipegang teguh dahulu supaya masyarakat tenang. Sesuai dengan ajaran Li, maka orang harus mengetahui dirinya dan menempatkan diri pada tempatnya. Kong Fu Tse berpendapat bahwa manusia pada dasarnya baik, hanya karena nafsu-nafsu maka muncul perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Oleh karena itu penting untuk mengendalikan hawa nafsu agar jangan menimbulkan perbuatan jahat. Maka jika masyarakat memegang teguh Li, dengan sendirinya kejahatan dan keburukan tidak akan terjadi. Ren yakni perikemanusiaan; dan I adalah perikeadilan. Menurut Kong Fu Tse jika masyarakat memegang teguh Ren dan I, maka  masyarakat akan hidup tentram dan sejahtera. Ini semua merupakan usaha Kong Fu Tse untuk menghentikan peperangan.[3]
Peninggalan Konfusius
Pada zaman konfusius telah diletakkan dasar kasusasteraan Cina. Dasr ini dinamakan “Lima Klasik” dan “ Empat Buku”. Yang dimaksud dengan Lima Klasik yaitu:
a.       Shu Ching (Kitab Sejarah), disusun oleh Konfusius, bahannya diambil dari upacara-upacara tertulis dari raja-raja terdahulu.
b.      Shih Ching (Kitab Syair),  memuat nyanyian-nyanyian dan sajak-sajak yang dikumpulkan oleh Konfusius.
c.       I Ching (Kitab Perubahan) yang berisi  tentang ilmu filsafat.
d.      Li Chi (Kitab Adat), yang berisi tentang adat istiadat masyarakat Cina.
e.       Ch,un Ch,in (Catatan musim semi dan musim rontok), berisi sejarah kerajaan daerah Lu. Buku ini dianggap sebagai buah tangan Konfusius.
Kelima kitab tersebut di atas dipandang suci oleh Konfusius. Sedangkan yang dimaksud dengan “Empat Buku” ialah:
a.       Lun Yu, yang berisi tentang pemikiran-pemikiran Konfusius.
b.      Meng Tze, yang membentangkan tentang masalah-masalah kebujaksanaan. Meng Tze (372-289 SM) merupakan tokoh konfusius yang lainnya dan mebuahkan satu kitab dengan judul namanya sendiri.
c.       Ta Hsueh (Ajaran Besar), yang membentangkan tentang etika/kesusilaan.
d.      Chung Yung, yang berisi tentang penuturan hal-hal yang sama dengan Ajaran Besar.
Pengajaran konfusius banyak ditentang oleh kaum bangsawan dan pendeta, sebab memberikan pelajaran kepada setiap orang. Sebelumnya pengajaran menjadi monopoli kaum Brahmana/pendeta. Ada yang mengatakan bahwa Kong Fu Tse orang kolot, karena menyiapkan para pemuda untuk kehidupan feodal; namun umum mengatakan bahwa Kong Fu Tse adalah orang revolusioner karena mau memperhatikan rakyat dan demi rakyat ia mau mengajar ke daerah-daerah. Setelah Kong Fu Tse meninggal, ajarannya dilanjutkan oleh murid-muridnya seperti Hsien Tzu dan Meng Tze.[4] Konfusius wafat pada tahun 472 SM dalam usia 73 tahun. Menurut Kitab Shiji (Catatan Sejarah) karya Sima Qian, dijelaskan bahwa 72 muridnya menguasai enam jenis seni, demikian juga terdapat lebih 3000 orang yang mengaku sebagai pengikut Konfusianisme waktu itu.[5]
Dari semua penjelasan diatas, kita menjadi tahu bahwa ajaran konfusius mengajarkan tentang kehidupan yang awalnya dimulai pada diri sendiri terlebih dahulu. Dan kemudian menerapkannya pada kehidupan yang sifatnya menyeluruh dan umum. Dalam arti lain yaitu, kita dituntut untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi dan mengerti diri kita sendiri dan kemudian menerapkan di dunia luar. Ajaran-ajaran konfusius sampai sekarang masih dipelajari dan ditelaah karena melihat Cina merupakan suatu peradaban yang tertua di Asia.

[1] Leo Agung, Sejarah Asia Timur, (Solo: UNS Press, 2008)
[2] Ivan Taniputra, History of China, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2008)
[3] Op cit, hlm: 14.
[4] Leo Agung,….hlm: 14.
[5] Ivan Taniputra,….hlm: 101

Saturday, May 14, 2011

All Indian Muslem League

LATAR BELAKANG BERDIRINYA LIGA MUSLIM

Jumlah masyarakat Islam di India hanya 24% dari seluruh jumlah penduduk di India.[1] Sebelum kedatangan bangsa Inggris ke India, kaum muslim memegang kekuasaan di India yakni pada masa kerajaan Mughal. Akan tetapi setelah Inggris datang ke India keadaan masyarakat India berubah drastis. Banyak pegawai-pegawai yang mulanya berasal  dari orang-orang muslim digantikan oleh orang-orang asing. Kaum muslimin tidak hanya kehilangan kekuasaannya saja,tapi lambat laun wilayah yang mereka duduki juga semakin berkurang. Bersamaan dengan kedatangan Inggris, golongan Hindu mulai berkembang kembali di India.
Disemua bidang penghidupan  masyarakat Hindu lebih maju dibandingkan kaum muslim. Daerah-daerah yang semula milik orang muslim mulai dikuasai oleh orang-orang Hindu. Pada abad ke-19 sudah mulai tumbuh rasa kebangsaan pada masyarakat India. Tumbuhnya rasa kebangsaan ini ditandai dengan terbentuknya AINC pada tahun 1885. organisasi ini tidak hanya diikuti oleh golongan Hindu saja, tetapi ada pula orang muslim yang ikut terlibat didalamnya. Terbukti pada rapat Kongres pertama yang diikuti 72 orang terdapat 2 orang muslim yang ikut serta, pada rapat yang kedua terdapat 33 orang muslim dan pada tahun 1890 terdapat terdapat 156 orang muslim yang ikut serta dalam rapat dari 702 anggota Kongres.[2]
Kaum muslim menganggap Kongres tidak memperhatikan golongan kecil (minoritas) dan bersifat anti pemerintah, sehingga kaum muslimin tidak lagi membantu Kongres secara sungguh-sungguh dan mereka lebih memperhatikan pendidikan seperti yang disarankan oleh Ahmad Khan. Keinginan kaum muslim untuk lepas dari Kongres semakin kuat ketika makin kerasnya semboyan:…”India untuk Hindu” .[3]   Apalagi Kongres sering tidak memperhatikan perasaan kaum muslimin. Lambat laun perselisihan ini semakin bertambah, hingga tahun 1905 anggota-anggota muslim yang menghadiri rapat Kongres hanya tinggal 17 dari 756 orang. Ini merupakan pertanda bahwa golongan muslimin hendak mengundurkan diri dan mendirikan organisasi sendiri. Yang kemudian pada tahun 1906 golongan muslimin mendirikan “Liga Muslim atau Moslem League” karena mereka ingin menyuarakan pendapat mereka.
Berdirinya Liga Muslim ini tidak lepas dari peran para tokoh-tokoh muslim yang berjuang dengan gigih demi eksistensi umat muslim di India dan sebagai langkah awal pembentukan Negara Pakistan. Adapun tokoh-tokoh muslim itu antara lain adalah sebagai berikut:

A.      SAYID AHMAD KHAN
Sayid Ahmad Khan adalah putra dari Mir Muttaqi, yang mana dia masih memiliki keturunan dari kerajaan Mughal. Pada masa kecilnya Ahmad Khan ini hidupnya dilalui dengan kesenangan dan kecukupan. Namun setelah kakek dan ayahnya meninggal, kekayaan yang dimililki oleh keluarganya mulai menurun. Saat Ia berusia 21 tahun, Ia sudah mulai mencari penghidupannya sendiri. Pada mulanya Ia bekerja sebagai juru tulis tingkat rendahan, tapi tak lama Ia diangkat sebagai Munsif (Wakil Hakim), dan pada tahun 1841 Ia ditempatkan sebagai Munsif di Fatihpur sikri.[4] Pada tahun  1846 dia minta untuk dipindah tugaskan ke Delhi dan menetap disana sampai tahun 1854.  Selama delapan tahun inilah dia menyelesaikan pendidikannya. Hasil karya tulisan pertamanya adalah ”Asar-ul-Sanadid” (peninggalan-peninggalan lama dari Delhi). Sebagai seorang pejabat pengadilan dia dikenal sebagai pejabat negeri yang adil, cakap dan memperhatikan kesejahteraan rakyatnya.
Saat usianya genap 40 tahun (tahun 1857) terjdi peristiwa pemberontakan Mutiny (pembunuhan pada orang-orang Eropa). Ia sangat menentang pemberontakan itu dan bahkan dia membantu orang-orang Inggris. Pemberontakan ini berakibat keras bagi kehidupan masyarakat islam. Karena beberapa tahun setelah Mutiny, banyak umat muslim yang ditindas oleh bangsa Inggris. Dia berfikir bahwa tragedy yang terjadi ini adalah karena kebodohan. Sejak saat itulah dia mulai bertekat untuk mendidik orang yang memerintah dan orang yang diperintah. Motto Sayid Ahmad Khan adalah: “didiklah!, didiklah!, didiklah!”.[5] Kemudian dia mulai mendirikan sekolah-sekolah, sekolahan pertama yang dia dirikan adalahpada tahun 1859 yang didirikan di Moradabad dan yang kedua diGhazipur tahun 1863. sekolah ini didirikan dengan kerjasama antara orang Islam dengan orang Hindu.
Tahun 1869 Sayid Ahmad Khan menyertai putranya Sayid Mahmud untuk studi di Inggris.dan sekembalinya dia ke India dia segera menerbitkan majalah Tahdzibul Aklaq (pemberuan social) yang terbit tanggal 24 Desenber 1870. bersamaan dengan terbitnya majalah ini , Sayid Ahmad juga mulai bekerja untuk menyiarkan pendidikan modern. Tanggal 26 Desember 1870 dia mendirikan “Society for the Educationnal Progress of Indian Muslims” (himpunan untuk kemajuan pendidikan orang-orang muslim India) di Banares. Dan setelah menerima masukan dia memutuskan untuk mulai mendirikan perguruan tinggi Islam “Anglo-Oriental College” menggunakan system yang sama dengan universitas Cambridge. Namun hal itu ditolak oleh pemerintah India, tetapi untuk pendirian perguruan tinggi masih tetap diizinkan. Juli 1876 Sayid Ahmad prnsiun dari pemerintahan dan mulai menetap di Aligarh, disinilah mulai dibangun perguruan tinggi Aligarh. Ia menyadari bahwa perguruan tinggi tidak akan dapat mencakup seluruh jumlah umat muslim yang ada di India sebesar 70 juta. Untuk itu tahun 1886 Ia mendirikan “Mohammadan Educational Conference” (konferensi pendidikan Islam), yang melakukan pertemuan di berbagai kota di India dan membawa pesan Aligarh keseluruh wilayah India.
Sayid Ahmad sangat memperhatikan masalah pemerataan pendidikan modern dikalangan umat muslimdan mengambil resolusi-resolusi serta tindakan-tindakan guna menghilangkan factor yang menghalangi kemajuan pendidikan. Sebelum berdirinya Liga Muslim, menjadi corong politik bagi umat Islam di India, dan pidato Sayid Ahmad menentang orang-orang muslim mengambil bagian dalam Kongres diberikan pada siding tahunan kedua dari konferensi pendidikan Islam tersebut.[6]

B.       MAULANA MUHAMMAD ALI
Maulana Muhammad Ali lahir tahun 1878, sejak kecil Ia telah ditinggal mati oleh ayahnya, sehingga Ia dibesarkan oleh ibundanya. Ibunya memberikan pendidikan yang cukup baik. Ia dan kakaknya Saukad Ali sama-sama masuk dan menjadi mahasiswa di Aligarh. Muhammad Ali melanjudkan kuliahnya di Oxford Universitydengan mendapatkan gelar Honours. Tahun 1902 Ia kembali ke India dan berkeinginan untuk mengajar di Aligarh. Namun keinginanya itu tidak dapat terwujud karena Theodore Morrison tidak mengizinkan Ia mengajar di Aligarh. Kemudian Ia mendapatkan jabatan yang tinggi di Baroda. Ia juga hadir dalam pembentukan Liga Muslim di Dacca, dan atas anjuran Mohsinul Mulk dan Viqarul Mulkia menuliskan kejadian yang bersejarah tersebut pada sebuah pamflet dengan judul “Greed Bcok”.[7]
Tahun 1910 Muhammad Ali meninggalkan Baroda dan pada tanggal 1 Januari 1911 Ia mul;ai menerbitkan “Comadre” di Calcuta. Comrade memiliki peranan yang penting dalam membentuk visi politik umat Islam di India. Majalah ini tanpa takut takut menolak diskriminasi-diskriminasi dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh anak negeri, tetapi Ia secara sistematis juga mengkritik bengalee, Tribune dan surasurat kabar Hindu lainnya yang terus menerus mengkritik organisasi Liga Muslim yang belum lama terbentuk.
Tahun 1918 Muhmmad Ali juga menerbitkan surat kabar Urdu Hamdard, dengan tujuan untuk mencapai jangkauan pembaca yang lebih luas lagi. Selama terjadi perang Balkan ia mendirikan misi kesehatan dibawah kepemimpinan Dr. Ansari mengunjungi Turki, ini merupakan utusan pertama yang dikirimkan umat muslim India kepada Negara muslim diluar India.
Muhammad Ali adalah pribadi yang dinamis, orator, iklas, pengabdiannya yang mendalam terhadap Islam dan kemampuan kepemimpinan yang baik. Ia memberikan kekuatan baru pada politik muslim Indiadan memberikan inspirasi kepada orang-orang yang berbakat. Muhammad Ali meninggal pada tanggal 21 Februari 1931 di London saat menghadiri Konferensi Meja Bundar.

C.      IQBAL
Iqbal dilahirkan tahun 1873 di Sialkot , sebuah kota bersejarah yakni diperbatasan Punjab Barat dan Kashmir. Ia bukan berasal dari kalangan keluarga kaya atau berada, tetapi ia berasal dari keluarga miskin. Karena kecerdasannya ia mendapatkan beasiswa hingga perguruan tinggi. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Sialkot ia masuk Government College (sekolah tinggi pemerintah) di Lahore. Iqbal lulus tahun 1897 dan mendapatkan beasiswa serta 2 medali emas karena kecakapannya dalam berbahasa Inggris dan Arab. Ia memperoleh gelar MA dalam filsafat pada tahun 1899.
Setelah menyelsaikan pendidikannya Iqbal menjadi staf dosen di perguruan tinggi pemerintah, namun saat itu ia juga mulai menulis karya sastra..iqbal banyak menulis syair. Banyak karya sair yang ia hasilkan. Adapun syair yang paling termasyur dari syair-syair yang ia hasilkan adalah “Tarana-Hindi” (lagu kebangsaan India) yang sangat popular dikalangan komunitas India. Tahun 1905 Iqbal meneruskan pendidikannya ke Inggris. Pada saat Ia pergi ke Inggris ia adalah seorang nasionalis dan pateis, tapi setelah ia kembali ke India ia berubah menjadi Pan-Islamis dan hamper-hampir saja puritan (pemurni). Perubahan ini terjadi karena penelitian yang ia lakukan untuk desertasinya tentang sejarah Tasawuf Islam.
Syair pertama yang menunjukan perubahan sikapnya terlihat pada karyanya ”ghazal”. Syair lainnya yang menggambarkan sikapnya pada waktu ia kembali ke India pada Agustus pada 1908. Syair yang menceritakan tentang kekuasaan umat muslim di pulau Sisilia, isi syair itu adalah sebagai berikut:
Tangisilah isi hatimu, wahai mata yang menangis darah
Di sana masih kelihatan kubur kebudayaan muslim.
Tempat ini dulu pernah menjadi kemah penghuni dari padang pasir,
Yang bagi kapal mereka lautan ini merupakan temat bermain:
Yang menimbulkan gempa di istana kerajaan-kerajaan yang maha kuat,
Di ujung pedangnya tersimpan nyala api yang menghanguskan nyawa,
Yang kelahirannya mendentangkan lonceng kematian cita usang,
Dengan ketakutan terhadap merka benteng kepalsuan gemetar,
Sentuhannya yang mengkilat membangkitkan kehidupan lagi di dunia,
Dan memutuskan rantai takhayul,
Ceritakanlah ketakutanmu kepadaku;
Akupun penuh dengan derita.
Aku adal;ah debu yang dibangkitkan oleh caravan itu yang dulu pernah menghentikan perjalanannya disini,
Lukiskan kepadaku gambaran masa lalu,
Bangkitkanlah aku bdengan menceritakan dongeng hari-hari yang lalu;
Aku akan memberikan pemberianmu ke India,
Dan menjadikan orang lain menangis seperti aku sekarang ini.[8]
Puncak karier politik Iqbal terjadi pada tahun 1930, dimana pada siding tahunan All India Muslim League ia mengajukan untuk pertama kalinya kepada umat muslim India mengenai tujuan nassional yang kemudian dikenal dengan Pakistan. Iqbal ini merupakan produk dari kekuatan-kekuatan yang satu sama lain saling bertentangandan sorang muslim yang sosialis. Dari puisinya dapat kita lihat paham-paham yang sangat reaksionir. Iqbal meninggal dunia tanggal 18 Maret 1938 kurang lebih sepuluh tahun sebelum Pakistan berdiri.

D.      MUHAMMAD ALI JINNAH
Muhammad Ali Jinnah lahir di Karachi pada tahun 1876. orang tuanya merupakan masyarakat pedagang di Khatiawar. Karena kepandainnya ayahnya mengirimkannya untuk belajar ilmu hukum. Untuk itu pada saat usianya baru berumur 16 tahun ia sudah pergi ke Inggris. Sekembaliny ia dari Inggris tahun 1896 ia sudah mulai mempraktekan advokat di Bombay.
Terjunnya ia dalam politik India dimulai pada tahun 1906yang mana pada sat itu ia menghadiri siding All India National Congres di Calcutta sebagai sekertaris pribadi presiden Dadabahay Naoroji. Ketika ia dipilih menjadi anggota dewan legislatif kerajaan, ia mendukung rencana undang-undang pengesahan wakaf (Waqf Faliditing Bill) yang makin mendekatkan ia dengan para pemimpinmuslim. Atas undangan pemimpin-pemimpin muslim ia menghadiri siding liga muslim, namunia menolak untuk menandatangani perjanjian sebagai anggota karena tujuan liga muslim dianggap tidak cukup tinggi. Namun pada tahun 1913 liga muslim mengubah Anggaran Dasarnya, dengan tujuan untuk memperoleh “suatu bentuk pemerintahan sendiri yang cocok”. Setelah anggran dasarnya dirubah tidak ada alasan lagi untuk Ali Jinnah bergabung dengan liga muslim.
Ali Jinnah memperbaharui Liga Muslim India dan membangkitkan imajinasi umat muslim dengan usahanya untuk menegakkan Negara Pakistan yang semula diimpikan oleh Muhammad Iqbal. Walaupun sesungguhnya Ali Jinnah adalah salah sorang pemimpin India yang berusaha untuk menyatukan umat Hindu dan umat muslim.jasa besar Ali Jinnah adalah kukuhnya dan tekadnya yang begitu besar dalam memperjuangkan cita-cita hingga dapat mendirikan suatu ngara yang sebelumnya tidaka ada. Inilah sebabnya rakyat Pakistan memberikan gelar kepadanya Quadi Azam yang berarti pemimpin besar.[9] Tanggal 11 September 1948 Ali Jinnah diterbangkan ke Karachi dalam keadaan yang sangat parah dan pada sore harinya ia meninggal dunia.

E.       LIAQUAT ALI KHAN
Nawab Zada Liaquat Ali Khan, lahir tahun 1896 didistrik Karnal-Punjab Timur. Ia adalah anak kedua dari keluarga tuan tanah yang nkaya raya, ia masih memiliki keturunan dari raja Iran Nousheerwan yang adil. Ia tamat dan mendapatkan gelar sarjana pada tahun 1918 dari Muhammedan Anglo-Oriental College Aligarh dan satu tahun kemudian ia meneruskan studinya di Exeter college di Oxford sekaligus magang advokadtahun 1921 ia mendadapatkan gelar sarjana hukum dan menjadi Advocad di Inner Temple pada tahun 1922.
Pada tahun 1940 ia dipilih menjadi anggota dewan legislative pusat, dimana ia menjadi wakil partai Liga Muslim dibawah pimpinan Quadi Azam. Yang paling penting adalah terpilihnya ia sebagai sekertaris All India Muslim League pada tahun 1937. Kesempatan besar datang pada tahun 1946 ketika ia dipilih menjadi dewan eksekutif wakil raja Inggris. Dan menjadi menteri keuangan pada pemerintahan India sementara, yang mendahului pemisahan Pakistan selanjutnya sat Pakistan merdeka ia diangkat menjadi perdana menteri Pakistan.
Sepeninggal Quadi Azam ada salah satu masalah besar yang dihadapi oleh Liaquat Ali Khan, yakni masalah penyesuaian pandangan antara kaumkaum modernis dan tradisionalis mengenai masa depan Pakistan. Liquat Ali Khan bukanlah seorang pemikir, melinkan ia adalah seorang pelaksana ide besar yang tanpa adanya ia mungkinjalannya Negara Pakistan yang baru didirikan tidak sebagaimana mestinya. Namun amat disayangkan Liaquat Ali Khan meninggal akibat dibunuh oleh lawannya, karena itu ia mendapatkan gelar dari rakyat Pakistan “Shaheed-i-Millat” (mati sahit).

F.     MAULANA SAYID ABUL A’LA MAUDUDI
Abul A’la Maududi adalah putra dari Ahmad Hasan yang lahir tanggal 3 Rajab 1321 H/25 September 1903 M di Aurangabad.[10] Ia dilahirkan dari keluarga terhormat dan nenek moyang dari ayahnya adalah keturunan Nabi Muhammad saw. Setelah memperoleh pendidikan di keluarganya ia melanjudkan sekolahnya di di Madrasah Fawqaniyah (madrasah ynag menggabungkan pendidikan barat modern dengan pendidikan Islam tradisional). Ermulaan tahun 1920-an Abul A’la selain mengusai bahasa urdu, Ia juga telah mampu mengusai bahasa Arab, Parsi dan Inggris. Dan pada tagun yang sama ia diangkat sebagai editor surat kabar Taj. Mulai tahun 1920-1928 Ia mampu menerjemahkan empat buah buku, satu dari bahasa Arab dan yang tiga dari bahasa Inggris.
Pada pertengahan tiga puluhan Maududi mulai menulis tentang isu-isu politikdan cultural yang menonjol pada saat itu. Ia tidak ada henti-hentinya mengkritik ideology-ideologi baru yang mulai mempengaruhi pikiran-pikiran dan jiwa umat muslim, dan berusaha menunjukan kekosongan ideology-ideologi itu. Sekitar tahun 1940 mengembangkan pikiran untuk mendirikan gerakan yang lebih komprehensif dan hal itu pula yang menyebabkan Ia mendirikan Jama’at-Islami, yang mana Ia menjabat sebagai ketuanya hingga tahun 1972. gerakan ini merupakan salah satu gerakan ynag paling penting dalam dalam Islam kontemporer.
Maududi merupakan pemikir Islam modern yang paling sistematis. Darma-bakti yang yang paling besar dari Al-Maududi adalah merubah Islam menjadi suatu system atau barangkali memberikan ekspresi kepada tendensi modern untuk merubahnya. Banyak orang Islam berbeda pendpat dengan Maududi, tetapi berangsur-angsur mereka mempunyai pengertian tentang adanya system ekonomi islam, politik islam, konstitusi islam dan sebagainya.
Lebih dari itu dilihat dari tulisan-tulisannya, ia memiliki maksud untuk mengjukan system islam pada Pakistan. Isi dari system khusus yang diajukan adalah system islam lama yang ia ambil dan ia juga mengambil manfaat dari konsep-konsep modern. Hal itu sangat bertentangan dengan kaum tradisionalis yang tidak memberikan akomodasi. Pengikiut-pengikiut dari kelompok ini hanya terbatasa pada kelas menengah rendah, orang-orang kota yang tidak puas terhadap keadaan dan pemuda-pemuda yang idealis.
Demikianlah beberapa tokoh-tokoh muslim yang memiliki peran yang penting dalam pendirian dan perkembangan Liga Muslim serta dalam pembentukan Negara Pakistan. Pemikiran-pemikiran mereka menjadikan golongan muslim menjadi semakin kuat dan mantap untuk membentuk pemerintahan yang cocok dengan kaum muslim.


[1] T. S. G. Mulia. 1952. INDIA, Sejarah Politik Dan Pergerakan Kebangsaan.Djakarta: Balai Pustaka
[2] Ibid.
[3] Ibid.
[4] H. A. Mukti Ali.1993. Alam Pikiran Islam Modern di India dan Pakistan.Bandung: Mizan
[5] Ibid. hlm…
[6] Ibid. hlm…
[7] Ibid. hlm…
[8] Ibid. hlm…
[9] Ibid. hlm…
[10] Suatu kota terkenal di kesultanan Hyderabad (Deccan), sekarang ini Andhra Prades di India