Saturday, May 14, 2011

All Indian Muslem League

LATAR BELAKANG BERDIRINYA LIGA MUSLIM

Jumlah masyarakat Islam di India hanya 24% dari seluruh jumlah penduduk di India.[1] Sebelum kedatangan bangsa Inggris ke India, kaum muslim memegang kekuasaan di India yakni pada masa kerajaan Mughal. Akan tetapi setelah Inggris datang ke India keadaan masyarakat India berubah drastis. Banyak pegawai-pegawai yang mulanya berasal  dari orang-orang muslim digantikan oleh orang-orang asing. Kaum muslimin tidak hanya kehilangan kekuasaannya saja,tapi lambat laun wilayah yang mereka duduki juga semakin berkurang. Bersamaan dengan kedatangan Inggris, golongan Hindu mulai berkembang kembali di India.
Disemua bidang penghidupan  masyarakat Hindu lebih maju dibandingkan kaum muslim. Daerah-daerah yang semula milik orang muslim mulai dikuasai oleh orang-orang Hindu. Pada abad ke-19 sudah mulai tumbuh rasa kebangsaan pada masyarakat India. Tumbuhnya rasa kebangsaan ini ditandai dengan terbentuknya AINC pada tahun 1885. organisasi ini tidak hanya diikuti oleh golongan Hindu saja, tetapi ada pula orang muslim yang ikut terlibat didalamnya. Terbukti pada rapat Kongres pertama yang diikuti 72 orang terdapat 2 orang muslim yang ikut serta, pada rapat yang kedua terdapat 33 orang muslim dan pada tahun 1890 terdapat terdapat 156 orang muslim yang ikut serta dalam rapat dari 702 anggota Kongres.[2]
Kaum muslim menganggap Kongres tidak memperhatikan golongan kecil (minoritas) dan bersifat anti pemerintah, sehingga kaum muslimin tidak lagi membantu Kongres secara sungguh-sungguh dan mereka lebih memperhatikan pendidikan seperti yang disarankan oleh Ahmad Khan. Keinginan kaum muslim untuk lepas dari Kongres semakin kuat ketika makin kerasnya semboyan:…”India untuk Hindu” .[3]   Apalagi Kongres sering tidak memperhatikan perasaan kaum muslimin. Lambat laun perselisihan ini semakin bertambah, hingga tahun 1905 anggota-anggota muslim yang menghadiri rapat Kongres hanya tinggal 17 dari 756 orang. Ini merupakan pertanda bahwa golongan muslimin hendak mengundurkan diri dan mendirikan organisasi sendiri. Yang kemudian pada tahun 1906 golongan muslimin mendirikan “Liga Muslim atau Moslem League” karena mereka ingin menyuarakan pendapat mereka.
Berdirinya Liga Muslim ini tidak lepas dari peran para tokoh-tokoh muslim yang berjuang dengan gigih demi eksistensi umat muslim di India dan sebagai langkah awal pembentukan Negara Pakistan. Adapun tokoh-tokoh muslim itu antara lain adalah sebagai berikut:

A.      SAYID AHMAD KHAN
Sayid Ahmad Khan adalah putra dari Mir Muttaqi, yang mana dia masih memiliki keturunan dari kerajaan Mughal. Pada masa kecilnya Ahmad Khan ini hidupnya dilalui dengan kesenangan dan kecukupan. Namun setelah kakek dan ayahnya meninggal, kekayaan yang dimililki oleh keluarganya mulai menurun. Saat Ia berusia 21 tahun, Ia sudah mulai mencari penghidupannya sendiri. Pada mulanya Ia bekerja sebagai juru tulis tingkat rendahan, tapi tak lama Ia diangkat sebagai Munsif (Wakil Hakim), dan pada tahun 1841 Ia ditempatkan sebagai Munsif di Fatihpur sikri.[4] Pada tahun  1846 dia minta untuk dipindah tugaskan ke Delhi dan menetap disana sampai tahun 1854.  Selama delapan tahun inilah dia menyelesaikan pendidikannya. Hasil karya tulisan pertamanya adalah ”Asar-ul-Sanadid” (peninggalan-peninggalan lama dari Delhi). Sebagai seorang pejabat pengadilan dia dikenal sebagai pejabat negeri yang adil, cakap dan memperhatikan kesejahteraan rakyatnya.
Saat usianya genap 40 tahun (tahun 1857) terjdi peristiwa pemberontakan Mutiny (pembunuhan pada orang-orang Eropa). Ia sangat menentang pemberontakan itu dan bahkan dia membantu orang-orang Inggris. Pemberontakan ini berakibat keras bagi kehidupan masyarakat islam. Karena beberapa tahun setelah Mutiny, banyak umat muslim yang ditindas oleh bangsa Inggris. Dia berfikir bahwa tragedy yang terjadi ini adalah karena kebodohan. Sejak saat itulah dia mulai bertekat untuk mendidik orang yang memerintah dan orang yang diperintah. Motto Sayid Ahmad Khan adalah: “didiklah!, didiklah!, didiklah!”.[5] Kemudian dia mulai mendirikan sekolah-sekolah, sekolahan pertama yang dia dirikan adalahpada tahun 1859 yang didirikan di Moradabad dan yang kedua diGhazipur tahun 1863. sekolah ini didirikan dengan kerjasama antara orang Islam dengan orang Hindu.
Tahun 1869 Sayid Ahmad Khan menyertai putranya Sayid Mahmud untuk studi di Inggris.dan sekembalinya dia ke India dia segera menerbitkan majalah Tahdzibul Aklaq (pemberuan social) yang terbit tanggal 24 Desenber 1870. bersamaan dengan terbitnya majalah ini , Sayid Ahmad juga mulai bekerja untuk menyiarkan pendidikan modern. Tanggal 26 Desember 1870 dia mendirikan “Society for the Educationnal Progress of Indian Muslims” (himpunan untuk kemajuan pendidikan orang-orang muslim India) di Banares. Dan setelah menerima masukan dia memutuskan untuk mulai mendirikan perguruan tinggi Islam “Anglo-Oriental College” menggunakan system yang sama dengan universitas Cambridge. Namun hal itu ditolak oleh pemerintah India, tetapi untuk pendirian perguruan tinggi masih tetap diizinkan. Juli 1876 Sayid Ahmad prnsiun dari pemerintahan dan mulai menetap di Aligarh, disinilah mulai dibangun perguruan tinggi Aligarh. Ia menyadari bahwa perguruan tinggi tidak akan dapat mencakup seluruh jumlah umat muslim yang ada di India sebesar 70 juta. Untuk itu tahun 1886 Ia mendirikan “Mohammadan Educational Conference” (konferensi pendidikan Islam), yang melakukan pertemuan di berbagai kota di India dan membawa pesan Aligarh keseluruh wilayah India.
Sayid Ahmad sangat memperhatikan masalah pemerataan pendidikan modern dikalangan umat muslimdan mengambil resolusi-resolusi serta tindakan-tindakan guna menghilangkan factor yang menghalangi kemajuan pendidikan. Sebelum berdirinya Liga Muslim, menjadi corong politik bagi umat Islam di India, dan pidato Sayid Ahmad menentang orang-orang muslim mengambil bagian dalam Kongres diberikan pada siding tahunan kedua dari konferensi pendidikan Islam tersebut.[6]

B.       MAULANA MUHAMMAD ALI
Maulana Muhammad Ali lahir tahun 1878, sejak kecil Ia telah ditinggal mati oleh ayahnya, sehingga Ia dibesarkan oleh ibundanya. Ibunya memberikan pendidikan yang cukup baik. Ia dan kakaknya Saukad Ali sama-sama masuk dan menjadi mahasiswa di Aligarh. Muhammad Ali melanjudkan kuliahnya di Oxford Universitydengan mendapatkan gelar Honours. Tahun 1902 Ia kembali ke India dan berkeinginan untuk mengajar di Aligarh. Namun keinginanya itu tidak dapat terwujud karena Theodore Morrison tidak mengizinkan Ia mengajar di Aligarh. Kemudian Ia mendapatkan jabatan yang tinggi di Baroda. Ia juga hadir dalam pembentukan Liga Muslim di Dacca, dan atas anjuran Mohsinul Mulk dan Viqarul Mulkia menuliskan kejadian yang bersejarah tersebut pada sebuah pamflet dengan judul “Greed Bcok”.[7]
Tahun 1910 Muhammad Ali meninggalkan Baroda dan pada tanggal 1 Januari 1911 Ia mul;ai menerbitkan “Comadre” di Calcuta. Comrade memiliki peranan yang penting dalam membentuk visi politik umat Islam di India. Majalah ini tanpa takut takut menolak diskriminasi-diskriminasi dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh anak negeri, tetapi Ia secara sistematis juga mengkritik bengalee, Tribune dan surasurat kabar Hindu lainnya yang terus menerus mengkritik organisasi Liga Muslim yang belum lama terbentuk.
Tahun 1918 Muhmmad Ali juga menerbitkan surat kabar Urdu Hamdard, dengan tujuan untuk mencapai jangkauan pembaca yang lebih luas lagi. Selama terjadi perang Balkan ia mendirikan misi kesehatan dibawah kepemimpinan Dr. Ansari mengunjungi Turki, ini merupakan utusan pertama yang dikirimkan umat muslim India kepada Negara muslim diluar India.
Muhammad Ali adalah pribadi yang dinamis, orator, iklas, pengabdiannya yang mendalam terhadap Islam dan kemampuan kepemimpinan yang baik. Ia memberikan kekuatan baru pada politik muslim Indiadan memberikan inspirasi kepada orang-orang yang berbakat. Muhammad Ali meninggal pada tanggal 21 Februari 1931 di London saat menghadiri Konferensi Meja Bundar.

C.      IQBAL
Iqbal dilahirkan tahun 1873 di Sialkot , sebuah kota bersejarah yakni diperbatasan Punjab Barat dan Kashmir. Ia bukan berasal dari kalangan keluarga kaya atau berada, tetapi ia berasal dari keluarga miskin. Karena kecerdasannya ia mendapatkan beasiswa hingga perguruan tinggi. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Sialkot ia masuk Government College (sekolah tinggi pemerintah) di Lahore. Iqbal lulus tahun 1897 dan mendapatkan beasiswa serta 2 medali emas karena kecakapannya dalam berbahasa Inggris dan Arab. Ia memperoleh gelar MA dalam filsafat pada tahun 1899.
Setelah menyelsaikan pendidikannya Iqbal menjadi staf dosen di perguruan tinggi pemerintah, namun saat itu ia juga mulai menulis karya sastra..iqbal banyak menulis syair. Banyak karya sair yang ia hasilkan. Adapun syair yang paling termasyur dari syair-syair yang ia hasilkan adalah “Tarana-Hindi” (lagu kebangsaan India) yang sangat popular dikalangan komunitas India. Tahun 1905 Iqbal meneruskan pendidikannya ke Inggris. Pada saat Ia pergi ke Inggris ia adalah seorang nasionalis dan pateis, tapi setelah ia kembali ke India ia berubah menjadi Pan-Islamis dan hamper-hampir saja puritan (pemurni). Perubahan ini terjadi karena penelitian yang ia lakukan untuk desertasinya tentang sejarah Tasawuf Islam.
Syair pertama yang menunjukan perubahan sikapnya terlihat pada karyanya ”ghazal”. Syair lainnya yang menggambarkan sikapnya pada waktu ia kembali ke India pada Agustus pada 1908. Syair yang menceritakan tentang kekuasaan umat muslim di pulau Sisilia, isi syair itu adalah sebagai berikut:
Tangisilah isi hatimu, wahai mata yang menangis darah
Di sana masih kelihatan kubur kebudayaan muslim.
Tempat ini dulu pernah menjadi kemah penghuni dari padang pasir,
Yang bagi kapal mereka lautan ini merupakan temat bermain:
Yang menimbulkan gempa di istana kerajaan-kerajaan yang maha kuat,
Di ujung pedangnya tersimpan nyala api yang menghanguskan nyawa,
Yang kelahirannya mendentangkan lonceng kematian cita usang,
Dengan ketakutan terhadap merka benteng kepalsuan gemetar,
Sentuhannya yang mengkilat membangkitkan kehidupan lagi di dunia,
Dan memutuskan rantai takhayul,
Ceritakanlah ketakutanmu kepadaku;
Akupun penuh dengan derita.
Aku adal;ah debu yang dibangkitkan oleh caravan itu yang dulu pernah menghentikan perjalanannya disini,
Lukiskan kepadaku gambaran masa lalu,
Bangkitkanlah aku bdengan menceritakan dongeng hari-hari yang lalu;
Aku akan memberikan pemberianmu ke India,
Dan menjadikan orang lain menangis seperti aku sekarang ini.[8]
Puncak karier politik Iqbal terjadi pada tahun 1930, dimana pada siding tahunan All India Muslim League ia mengajukan untuk pertama kalinya kepada umat muslim India mengenai tujuan nassional yang kemudian dikenal dengan Pakistan. Iqbal ini merupakan produk dari kekuatan-kekuatan yang satu sama lain saling bertentangandan sorang muslim yang sosialis. Dari puisinya dapat kita lihat paham-paham yang sangat reaksionir. Iqbal meninggal dunia tanggal 18 Maret 1938 kurang lebih sepuluh tahun sebelum Pakistan berdiri.

D.      MUHAMMAD ALI JINNAH
Muhammad Ali Jinnah lahir di Karachi pada tahun 1876. orang tuanya merupakan masyarakat pedagang di Khatiawar. Karena kepandainnya ayahnya mengirimkannya untuk belajar ilmu hukum. Untuk itu pada saat usianya baru berumur 16 tahun ia sudah pergi ke Inggris. Sekembaliny ia dari Inggris tahun 1896 ia sudah mulai mempraktekan advokat di Bombay.
Terjunnya ia dalam politik India dimulai pada tahun 1906yang mana pada sat itu ia menghadiri siding All India National Congres di Calcutta sebagai sekertaris pribadi presiden Dadabahay Naoroji. Ketika ia dipilih menjadi anggota dewan legislatif kerajaan, ia mendukung rencana undang-undang pengesahan wakaf (Waqf Faliditing Bill) yang makin mendekatkan ia dengan para pemimpinmuslim. Atas undangan pemimpin-pemimpin muslim ia menghadiri siding liga muslim, namunia menolak untuk menandatangani perjanjian sebagai anggota karena tujuan liga muslim dianggap tidak cukup tinggi. Namun pada tahun 1913 liga muslim mengubah Anggaran Dasarnya, dengan tujuan untuk memperoleh “suatu bentuk pemerintahan sendiri yang cocok”. Setelah anggran dasarnya dirubah tidak ada alasan lagi untuk Ali Jinnah bergabung dengan liga muslim.
Ali Jinnah memperbaharui Liga Muslim India dan membangkitkan imajinasi umat muslim dengan usahanya untuk menegakkan Negara Pakistan yang semula diimpikan oleh Muhammad Iqbal. Walaupun sesungguhnya Ali Jinnah adalah salah sorang pemimpin India yang berusaha untuk menyatukan umat Hindu dan umat muslim.jasa besar Ali Jinnah adalah kukuhnya dan tekadnya yang begitu besar dalam memperjuangkan cita-cita hingga dapat mendirikan suatu ngara yang sebelumnya tidaka ada. Inilah sebabnya rakyat Pakistan memberikan gelar kepadanya Quadi Azam yang berarti pemimpin besar.[9] Tanggal 11 September 1948 Ali Jinnah diterbangkan ke Karachi dalam keadaan yang sangat parah dan pada sore harinya ia meninggal dunia.

E.       LIAQUAT ALI KHAN
Nawab Zada Liaquat Ali Khan, lahir tahun 1896 didistrik Karnal-Punjab Timur. Ia adalah anak kedua dari keluarga tuan tanah yang nkaya raya, ia masih memiliki keturunan dari raja Iran Nousheerwan yang adil. Ia tamat dan mendapatkan gelar sarjana pada tahun 1918 dari Muhammedan Anglo-Oriental College Aligarh dan satu tahun kemudian ia meneruskan studinya di Exeter college di Oxford sekaligus magang advokadtahun 1921 ia mendadapatkan gelar sarjana hukum dan menjadi Advocad di Inner Temple pada tahun 1922.
Pada tahun 1940 ia dipilih menjadi anggota dewan legislative pusat, dimana ia menjadi wakil partai Liga Muslim dibawah pimpinan Quadi Azam. Yang paling penting adalah terpilihnya ia sebagai sekertaris All India Muslim League pada tahun 1937. Kesempatan besar datang pada tahun 1946 ketika ia dipilih menjadi dewan eksekutif wakil raja Inggris. Dan menjadi menteri keuangan pada pemerintahan India sementara, yang mendahului pemisahan Pakistan selanjutnya sat Pakistan merdeka ia diangkat menjadi perdana menteri Pakistan.
Sepeninggal Quadi Azam ada salah satu masalah besar yang dihadapi oleh Liaquat Ali Khan, yakni masalah penyesuaian pandangan antara kaumkaum modernis dan tradisionalis mengenai masa depan Pakistan. Liquat Ali Khan bukanlah seorang pemikir, melinkan ia adalah seorang pelaksana ide besar yang tanpa adanya ia mungkinjalannya Negara Pakistan yang baru didirikan tidak sebagaimana mestinya. Namun amat disayangkan Liaquat Ali Khan meninggal akibat dibunuh oleh lawannya, karena itu ia mendapatkan gelar dari rakyat Pakistan “Shaheed-i-Millat” (mati sahit).

F.     MAULANA SAYID ABUL A’LA MAUDUDI
Abul A’la Maududi adalah putra dari Ahmad Hasan yang lahir tanggal 3 Rajab 1321 H/25 September 1903 M di Aurangabad.[10] Ia dilahirkan dari keluarga terhormat dan nenek moyang dari ayahnya adalah keturunan Nabi Muhammad saw. Setelah memperoleh pendidikan di keluarganya ia melanjudkan sekolahnya di di Madrasah Fawqaniyah (madrasah ynag menggabungkan pendidikan barat modern dengan pendidikan Islam tradisional). Ermulaan tahun 1920-an Abul A’la selain mengusai bahasa urdu, Ia juga telah mampu mengusai bahasa Arab, Parsi dan Inggris. Dan pada tagun yang sama ia diangkat sebagai editor surat kabar Taj. Mulai tahun 1920-1928 Ia mampu menerjemahkan empat buah buku, satu dari bahasa Arab dan yang tiga dari bahasa Inggris.
Pada pertengahan tiga puluhan Maududi mulai menulis tentang isu-isu politikdan cultural yang menonjol pada saat itu. Ia tidak ada henti-hentinya mengkritik ideology-ideologi baru yang mulai mempengaruhi pikiran-pikiran dan jiwa umat muslim, dan berusaha menunjukan kekosongan ideology-ideologi itu. Sekitar tahun 1940 mengembangkan pikiran untuk mendirikan gerakan yang lebih komprehensif dan hal itu pula yang menyebabkan Ia mendirikan Jama’at-Islami, yang mana Ia menjabat sebagai ketuanya hingga tahun 1972. gerakan ini merupakan salah satu gerakan ynag paling penting dalam dalam Islam kontemporer.
Maududi merupakan pemikir Islam modern yang paling sistematis. Darma-bakti yang yang paling besar dari Al-Maududi adalah merubah Islam menjadi suatu system atau barangkali memberikan ekspresi kepada tendensi modern untuk merubahnya. Banyak orang Islam berbeda pendpat dengan Maududi, tetapi berangsur-angsur mereka mempunyai pengertian tentang adanya system ekonomi islam, politik islam, konstitusi islam dan sebagainya.
Lebih dari itu dilihat dari tulisan-tulisannya, ia memiliki maksud untuk mengjukan system islam pada Pakistan. Isi dari system khusus yang diajukan adalah system islam lama yang ia ambil dan ia juga mengambil manfaat dari konsep-konsep modern. Hal itu sangat bertentangan dengan kaum tradisionalis yang tidak memberikan akomodasi. Pengikiut-pengikiut dari kelompok ini hanya terbatasa pada kelas menengah rendah, orang-orang kota yang tidak puas terhadap keadaan dan pemuda-pemuda yang idealis.
Demikianlah beberapa tokoh-tokoh muslim yang memiliki peran yang penting dalam pendirian dan perkembangan Liga Muslim serta dalam pembentukan Negara Pakistan. Pemikiran-pemikiran mereka menjadikan golongan muslim menjadi semakin kuat dan mantap untuk membentuk pemerintahan yang cocok dengan kaum muslim.


[1] T. S. G. Mulia. 1952. INDIA, Sejarah Politik Dan Pergerakan Kebangsaan.Djakarta: Balai Pustaka
[2] Ibid.
[3] Ibid.
[4] H. A. Mukti Ali.1993. Alam Pikiran Islam Modern di India dan Pakistan.Bandung: Mizan
[5] Ibid. hlm…
[6] Ibid. hlm…
[7] Ibid. hlm…
[8] Ibid. hlm…
[9] Ibid. hlm…
[10] Suatu kota terkenal di kesultanan Hyderabad (Deccan), sekarang ini Andhra Prades di India

No comments:

Post a Comment