Tuesday, May 17, 2011

HISTORIOGRAFI CINA

PERKEMBANGAN HISTORIOGRAFI CINA
            Cina merupakan suatu bangsa yang memiliki sejarah tertua yamh tidak terputus. Pada mulanya sejarah cina merupakan perpaduan antara cara-cara magico-religio dengan penyimpanan catatan. Hal ini menyebabkan pengaruh terhadap tradisi cina.
1.    Kaisar Kuning (Huang Ti) untuk pertama kali melakukan penunjukan sejarawan-sejarawan istana. Huang Ti merupakan salah satu pembentuk legendaries kebudayaan cina.
2.      Dinasti shang (1751-1111 SM)
Arkheologi modern membuktikan bahwa peramal istana dinasti shang telah menyimpan arsip-arsip ramalan mereka yang telah ditulis pada tulang dan batok kura-kura.
3.      Masa awal dinasti Chou (1111-221 SM)
Catatan terpisah-pisah, terutama bab tertentu dari Shu Ching atau “Sejarah klasik” mencerminkan suatu minat yang terus menerus pada sejarah keturunan para raja, tata cara dan legitimasi politik.
4.      Masa dinasti Han awal (Ch’ien Han 206SM-9M)
Sejarawan agung Ssu Ma-ch’ien meneruskan pekerjaan ayahnya menyusun sejarah. Ia menulis Shih chi kitab sejarah pertama yang memuat sejarah Cina dari zaman yang samar-samar sampai pada kira-kira tahun 100 SM.
5.      Masa dinasti Han kemudian
Pan Pu, sejarawan istana menulis kitab sejarah yang merupakan buku pertama dari rangkaian sejarah dinasti (tuan tai shih). Buku ini menjadi model dan ditiru para sejarawan lainnya untuk penulisan buku-buku sejarah dinasti pada masa kemudian.
6.      Zaman perpecahan (220-586) dominasi bangsa bar-bar
Budhisme perlahan merembes kedalam pemikiran bangsa Cina, namun demikian budhisme hanya berpengaruh sangat kecil terhadap pemikiran kesejarawan cina.masa awal zaman ini  merupakan zaman besar kedua pemikiran kreatif cina. Liu Hsieh (465-522), menulis sebuah buku besar mengenai kesusasteraan. Sebagian dari buku ini membahas masalah historiografi yaitu pentingnya prinsip-prinsip umum, batasan-batasan untuk memilih hal-hal khusus ukuran untuk mempercayai materi, serta persoalan keobjektifan dan prasangka.
7.      Dinasti Tang (618-906) Zaman keemasan kesenian dan kesusasteraan.
Pada masa awal Tang diadakan perluasan atas aparat birokrasi yang  bertugas mencatat peristiwa-peristiwa, memproses dokumen, memelihara arsip dan menulis sejarah. Menjelang akhir Tang, system neo-confusianisme menghasilkan rasionalisme baru penulisan sejarah, minat atas kejadian gaib dan interpretasinya mulai berkurang.
8.      Masa Sung (960-1279)
Penulisan sejarah para neo-confusianisme memperlihatkan suatu kecermatan baru dalam menulis sejarah, kecenderungan untuk menggunakan sumber-sumber tak resmi dan usaha keras untuk menerangkan secara rasional yang dikombinasikan dengan kepercayaan kuat akan kekuatan moral.
9.      Masa Dinasti Manchu (ching, 1644-1911)
Perasaan yang tiadk puas dengan kekolotan neo confusianisme telah menyebabkan timbulnya suatu gerakan kritik yang sangat penting. Empirisme-rasional menyebabkan munculnya prinsip dan metode baru dalam geografis historis, epigrafi, ilmu purbakala dll. KuYen Wu (1613-1682) menjadi pioneer dengan memulai suatu metode riset induktif dan ini membawa akibat jauh terhadap sejarah dan fisiologi. Chao I (1725-1814) menulis dengan sanagt tajam pola-pola dan kekuatan yang selalu berulang dalam sejarah. Chang hsueh-C’ing (1738-1801) mengetengahkan suatu pandangan sejarah yang lebih luas. Ia mengajukan sintesis sejarah dan gagasan mengenai mutu seorang sejarawan.
Ketika system kekaisaran runtuh. Metode dan semangat keraguan sejarwan baru tergambar secara luas dalam modernisasi historiografi cina.
Pandangan Orang Cina tentang Sejarah
Istilah Shih (sejarah) dalam terminology Cina memiliki bermacam-macam arti. Konsepsi cina mengenai sejarah ditentukan oleh unsur-unsur tertentu dalam pandangan oarng cina mengenai dunia.
1.  Etnosentris. Sejarah terutama berhubungan dengan “kerajaan ditengah” yaitu bangsa-bangsa “bar-bar”. Mereka adalah manusia yang harus dipencilkan, disucikan atau dibudayakan menurut kebudayaan Cina.
2.      Holisme. Pandangan bahwa manusia dan kejadian alam saling berkaitan secara menyeluruh. Buku sejarah sekitar tahun 1000, perhatian utama dicurahkan pada bencana alam sebagai syarat akan terjadi sesuatu.
3.      Pandangan bahwa sejarah merupakan tanggung jawab yang berasal dari masa keemasan.
4.   Konsep siklus dalam sejarah politik. Kebiasaan berfikir yang menghubungkan manusia dengan gejala alam membawa sejarawan untuk melihat semua gejala sama dari tahap-tahap siklus dalam semua lingkunagn kebudayaan.
5.   Pandangan bahwa adsa suatu dinamika moral dalam berbagai kegiatan manusia. Keyakinan ini membawa kecenderungan untuk member warna moral kepada semua pernyataan sebab-akibat.
Bidang dan Tujuan Historiografi
Tujuan penulisan sejarah terikat dengan keinginan kelas pejabat Negara pada umumnya. Yaitu :
Memelihara stabilitas dan ketenteraman dengan cara dijalankannya pemerintahan dan ditegakkannya pengawasan social, memelihara kekolotan confusianis, memelihara etika-etika dasar confusianis dalam masyarakat dalam kesusasteraan dan kesenian dan perlindungan kedudukan golongan literaty dan gentry dari ancaman kaisar yang otokratis atau golongan yang haus kekuasaan.
Ruang lingkup penulisan sejarah cina :
1.   Pemusatan perhatian sangat besar terhadap sejarah politik dan pelajaran mengenai stabilitas dan perubahan yang dapat ditarik dari situ.
2.    Sejarah pranata diliaht dari ibu kota dan kaca mata resmi. Bagian ekonomi dipusatkan pada fungsi regular pemerintahan. Bagian geografi berkaitan dengan goegrafi administarsi. Biogragi banyak memceritakan pos-pos kepegawaian dan peranan socialnya seperti menteri yang setia, ahli kesusasteraan, pejabat yang tegas dsb.
3.   Sedikit perhatian pada kelompok-kelompok yang berlawanan dengan golongan literati, seperti tokoh-tokoh militer, pedagang dsb. Ditulis terutama apabila dianggap sebagai penyebab kelemahan atau keruntuhan suatu dinasti.
4.   Sedikit tentang agama-agama yang dianggap murtad. Ada satu bagian dalam sejarah resmi yang membahas budjisme dan taoisme.
Metode Sejarah
Metode yang digunakan sejarwan Cina ada 2 yaitu:
1.      Metode pencatatan kejadian-kejadian kontemporer
a.   Para sejarawan istana bertugas untuk mencatat setiap hari segala peristiwa istana seperti audiensi, upacara, asal-usul kaisar, keputusan dsb.
b.   Sejarawan tak resmi, mencatat peristiwa-peristiwa yang dialaminya, perjalanan, kehidupan keluarga atau kawan-kawan dekatnya.
2.      Metode kompilasi berdasarkann urutan waktu dari catatan-catatan diatas.
a.       Dari masa ke masa sejarawan istana mengedit dan mengambil intisari catatan sehari-hari serta menyusunnya berdasarkan urutan waktu.
b.   Hal serupa juga dilakukan oleh sejarawan tak resmi. Misalnya: terciptanya suatu tipe baru biografi tak resmi, juga berkembangnya sejatah local.
Modernisasi Historiografi
Historiografi tradisional cina terhenti karena adanya beberapa hal yang mempengaruhi perkembangan historiografi yaitu:
1.      Terjadinya fase-fase runtuhnya system kekaisaran cina
2.  Masuknya pengaruh barat. Mula-mula ditolak namun kemudian menjadi kompromistis dan akomodatif (periode 1860-1905) dan pada akhirnya makin besar penerimaan terhadap pemikiran dan pranata barat (mulai 1905)
Perguruan tinggi merupakan lembaga baru pertama untuk mengadakan studi sejarah. Universitas-universtas terkenal pada tahun 1930-1931 menyediakan beberapa kedudukan bagi sejarawan. Gerakan pembaharuan sejarah sangat menonjol dalam gerakan 4 mei 1919. Gerakan ini pada dasarnya mencari suatu kebudayaan baru cina yang bias diterapkan pada kepentingan masyarakat modern. Sejarah analisis telah menggantikan cara-cara kompilasi dalam historiografi tradisional cina.
Tahun 1930-1945 menjadi masa suram karena adanya penyerangan jepang. 1945-1949 pemerintahan nasionalis bersikap tidak toleran terhadap pendapat yang berbeda, sehingga keadaan menjadi tegang dan penindasan makin banyak terjadi. 1949 para sejarawn harus memilih tetap tinggal di Cina atau pindah ke Taiwan. Setelah tahun 1949 ada dua pusat penelitian sejarah yaitu RRC di Cina dan RRc di Taiwan. Sejak 1949 sejarawan RRC selalu dipaksa untuk menyempurnakan penguasaan atas Marxisme dan menggunakan teori-teori Marxis untuk memunculkan sejarah baru dengan segera, yang cocok dengan pemerintahan baru. Di Taiwan, Academia Sinica dihidupkan kembali. Universitas Nasional Taiwan mempunyai fakultas sejarah.