Friday, August 3, 2012

Wisata JOGJA


BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Daerah Istimewa Yogyakarta
Yogyakarata adalah daerah yang dikenal sebagai daerah yang banyak meninggalan hasil kebudyaan. Hal ini dapat tercermin dalam beberapa tempat dan daerah yang masih banyak memilki daerah-daerah yang bersejarah. Hal ini juga berkaitan dengan Kerajaan Mataram, dimana sejak zaman dahulu banyak karya-karya sastra pada masa Mataram dan banyak kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan. Kerajaan Mataram sendiri dulunya diperintahkan oleh raja yang bernama Sultan Agung yang memliki perhatan yang besar terhadap karya sastra.
Beliau banyak menghasilkan karya satra antara lain adalah sastra gending, beliau juga meyelanggarakan Sekaten sebagi wujud dari pesta rakyat dan kebudayaan Islam. Setelah Mataram dipisah melaui perjanjian Gianti maka terdapatlah dua kerajaan yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Yogyakarta kemudian dipimpin oleh seorang Raja yang dikenal dengan sebutan Sri Sultan Hamengkubuwono I .
Konsep sultan dalam membanguan daerah Yogyakarta dan lingkunganya tampak dari pemilihan Hutan Bering yaitu sebuah daerah yang diteomukan oleh burung-burung yang mencari sumber air. Tugu putih  Yogyakarta menunjukan adanya sebagai lambang pertemuan atau kesatuan anatara yang memerintah dan yang diperintah yaitu antara raja dan rakyat, dimana didalamnya mengandung pengertian agar raj yang memerintpat bersikap adil dan rata. Tugu ini juga dikaitakan dengan garis Imajiner yang selama ini dipercaya oleh masyartakat Yogyakrta.
Pembanguanan wilayah Yogyakrta setelah adanya perjanjaian Gianti, Sultan memulai membangun keraton dengan konsep lingkungan dimana ada alun-alun, pohon beringin, pasar, masjid dan pemukiman penduduk. Perkembangan selanjutnya lingkaran keroton tersebut berkembang ke luar meliputui wilyah-wilayah di luar keraton. Yogyakarta sebagai wilayah di laur keraton kemudian berkembnag menjadi derah yang terbuka untuk umum dan pada akhirnya menyebabkan banyakanya penduduk dari daerh lain yang berdatangan hingga sekarang. Beberapa daerah juga memiliki beberapa penghuni yang khas dimana yang terkesan elit dan biasa saja, anntara lain kawasan Deresan, Kotabaru, Baciro, Bulak Sumur, Sayidan, Kranggan dan Malioboro. Sekarang ini berkembngan Yogyakarta menjadi semakin pesat dimana banyak didirikan pusat-pusat perbelanjaan dan beberapa bangunan lainya yang mendukaung kepentingan masyarakat Yogyakrta. Hingga sekarng ini Yogyakarta kemudian dikenal sebagai daerah Pariwisata.

B. Potensi wisata Yogyakarta
Jogja (beberapa orang menyebutnya Yogyakarta, Jogjakarta, atau Yogya) adalah kota yang terkenal akan sejarah dan warisan budayanya. Yogyakarta  merupakan pusat kerajaan Mataram (1575-1640), dan sampai sekarang ada Kraton (Istana) yang masih berfungsi dalam arti yang sesungguhnya. Yogyakarta juga memiliki banyak candi berusia ribuan tahun yang merupakan peninggalan kerajaan-kerajaan besar jaman dahulu, di antaranya adalah Candi Borobudur yang dibangun pada abad ke-9 oleh dinasti Syailendra.
Selain warisan budaya, Yogyakarta memiliki panorama alam yang indah. Hamparan sawah nan hijau menyelimuti daerah pinggiran dengan Gunung Merapi tampak sebagai latar belakangnya. Pantai-pantai yang masih alami dengan mudah ditemukan di sebelah selatan Yogyakarta.
Masyarakat di sini hidup dalam damai dan memiliki keramahan yang khas. Cobalah untuk mengelilingi kota dengan sepeda, becak, ataupun andong; Anda akan menemukan senyum yang tulus dan sapaan yang hangat di setiap sudut kota. Untuk mendukung pariwisata diperlukan transportasi, transportasi ke Yogyakarta dapat melalui;
  1. Kereta api
Bisa mencapai Yogyakarta dengan kereta api dari Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
  1. Bis
    Yogyakarta bisa dicapai dengan bis dari Pulau Sumatera, Pulau Bali, dan hampir semua kota di Pulau Jawa.
  2. Pesawat
    Saat ini telah tersedia penerbangan langsung Kuala Lumpur - Yogyakarta. Juga tersedia penerbangan domestik Jakarta-Yogyakarta, Denpasar-Yogyakarta, Balikpapan-Yogyakarta, dan masih banyak lagi.
Ada dua jenis candi di Indonesia, candi Hindu dan candi Budha. Sebagian besar candi-candi di Yogyakarta merupakan peninggalan kerajaan-kerajaan agung di abad ke-8 dan 9. Beberapa keunikan candi-candi yang berada di Yogyakarta adalah;
a)      Borobudur
Cndi Budha terbesar di abad ke-9 yang berukuran 123 x 123 meter. Candi Borobudur selesai dibangun berabad-abad sebelum Angkor Wat di Kamboja.
b)      Membaca Pesan dari Nirwana di Candi Gampingan
Candi Gampingan yang ditemukan pada tahun 1995 diduga merupakan bagian dari Situs Gampingan. Bagian kaki candi dihiasi relief beragam jenis hewan, salah satunya burung yang dipercaya mampu membawa pesan dari nirwana.
c)      Candi Gebang
Berdiri pada masa awal "Jawa Tengah" (± 730 - 800 M). Latar belakang sejarah berdirinya Candi Gebang ini sampai sekarang tetap merupakan sebuah misteri.
d)     Candi Ijo
Candi yang letaknya paling tinggi di Yogyakarta yang menyuguhkan pesona alam dan budaya serta pesawat yang tengah landing. Candi inilah yang membuat landasan Bandara Adisutjipto tak bisa diperpanjang ke arah timur.
e)      Candi Mendut
Candi Mendut lebih tua dari Candi Borobudur. Ada cerita untuk anak-anak pada dinding-dindingnya.
f)        Candi Pawon
Candi Pawon bukan sebuah makam, melainkan sebagai tempat untuk menyimpan senjata Raja Indera yang bernama Vajranala.
g)      Candi Plaosan
Candi Plaosan yang dibangun Rakai Pikatan memiliki beberapa keunikan dibanding candi lain, yaitu dua candi utamanya yang "kembar" serta teras yang permukaannya halus. Di candi ini juga terdapat figur Vajrapani, Amitbha, dan Prajnaparamitha.
h)      Candi Prambanan
Candi Prambanan adalah mahakarya kebudayaan Hindu dari abad ke-10. Bangunannya yang langsing dan menjulang setinggi 47 meter membuat kecantikan arsitekturnya tak tertandingi.
i)        Candi Sambisari
Setelah terkubur selama ratusan tahun, bongkahan pertama ditemukan pada tahun 1966. Memerlukan waktu 21 tahun untuk menggali dan merangkai ratusan keping "puzzle" dari batu itu sebelum akhirnya Candi Sambisari berhasil direkonstruksi.
j)        Candi Tara
Candi Tara adalah candi yang dipersembahkan untuk Dewi Tara yang dinding luarnya dilapisi semen kuno. Candi Budha tertua di Yogyakarta ini dibangun oleh Rakai Panangkaran, raja dari dinasti Syailendra yang juga mengkonsep pendirian Borobudur.
           
            Objek-objek lain yang ada di Yogyakarta;
Wisata alam yang berupa pantai juga banyak terdapat di Yogyakarta, biasanya kondisinya masih alami. Beberapa pantai tersebut diantaranya;
*      Pantai Baron
*      Pantai Drini
*      Pantai Krakal
*      Pantai Kukup
*      Pantai Ngrenehan
Museum-museum di Jogja menyimpan bukti sejarah perjalanan budaya Jawa. Tak hanya itu, bukti-bukti sejarah nasional juga menjadi lambang kegagahan dan patriotisme bangsa Indonesia.
Sebagai rahim kebudayaan Jawa, Yogyakarta memperlihatkan peranannya sebagai pusat seni dan budaya terutama dalam seni pertunjukan dan sendratari. Pagelaran seni dan budaya berikut ini dapat ditemukan di Yogyakarta / Jogja dan sekitarnya. Beberapa seni pagelaran yang terkenal adalah;
a)      Gamelan
Merupakan musik yang tercipta dari paduan bunyi gong, kenong dan alat musik Jawa lainnya. Irama musik yang lembut dan mencerminkan keselarasan hidup orang Jawa akan segera menyapa dan menenangkan jiwa begitu didengar.
b)      Sendratari Ramayana
Visualisasi mengagumkan dari epos legendaris dalam kebudayaan Jawa, Ramayana. Dipentaskan di panggung terbuka, Sendratari Ramayana mengajak anda menikmati cerita dalam rangkaian gerak tari khas Jawa yang diiringi musik gamelan.
c)      Sendratari Mahakarya Borobudur
d)     Wayang kulit
Seni pertunjukan yang telah berusia lebih dari lima abad. Membawa kisah Ramayana dan Mahabharata, pagelaran selama semalam suntuk ini menjadi ruang yang tepat untuk melewatkan malam, berefleksi dan memahami filosofi hidup Jawa.

C. Dampak pariwisata di Yogyakarta
            Sebagai kota pariwisata pasti akan menimbulkan perubahan-perubahan di berbagai bidang kehidupan, ini akan mengakibatkan sebagian menguntungkan dan ada yang merugikan. Dampak negative yang dapat timbul adalah penjiplakan kebudayaan dan saat para wisatawan berkunjung membawa budaya yang tidak sesuai dengan kondisi sosio cultural masyarakat disitu pasti menimbulkan dampak yang tidak bagus.
            Sedangkan dampak positif yang bisa dirasakan adalah;
a)      Menyumbang kepada neraca pembayaran
b)      Menyebarkan pembangunan untuk daerah-daerah non industri
c)      Menciptakan kesempatan kerja
d)     Dampak pada pembangunan ekonomi, biasanya dampak penggandaan.