BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Daerah Istimewa Yogyakarta
Yogyakarata adalah daerah yang dikenal sebagai daerah yang banyak
meninggalan hasil kebudyaan. Hal ini dapat tercermin dalam beberapa tempat dan
daerah yang masih banyak memilki daerah-daerah yang bersejarah. Hal ini juga
berkaitan dengan Kerajaan Mataram, dimana sejak zaman dahulu banyak karya-karya
sastra pada masa Mataram dan banyak kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan.
Kerajaan Mataram sendiri dulunya diperintahkan oleh raja yang bernama Sultan
Agung yang memliki perhatan yang besar terhadap karya sastra.
Beliau banyak menghasilkan karya satra antara lain adalah sastra gending,
beliau juga meyelanggarakan Sekaten sebagi wujud dari pesta rakyat dan
kebudayaan Islam. Setelah
Mataram dipisah melaui perjanjian Gianti maka terdapatlah dua kerajaan yaitu
Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Yogyakarta kemudian dipimpin
oleh seorang Raja yang dikenal dengan sebutan Sri Sultan Hamengkubuwono I .
Konsep sultan dalam membanguan daerah Yogyakarta dan lingkunganya tampak
dari pemilihan Hutan Bering yaitu sebuah daerah yang diteomukan oleh
burung-burung yang mencari sumber air. Tugu putih Yogyakarta menunjukan adanya sebagai lambang
pertemuan atau kesatuan anatara yang memerintah dan yang diperintah yaitu
antara raja dan rakyat, dimana didalamnya mengandung pengertian agar raj yang
memerintpat bersikap adil dan rata. Tugu ini juga dikaitakan dengan garis
Imajiner yang selama ini dipercaya oleh masyartakat Yogyakrta.
Pembanguanan wilayah Yogyakrta setelah adanya perjanjaian Gianti, Sultan
memulai membangun keraton dengan konsep lingkungan dimana ada alun-alun, pohon
beringin, pasar, masjid dan pemukiman penduduk. Perkembangan selanjutnya
lingkaran keroton tersebut berkembang ke luar meliputui wilyah-wilayah di luar
keraton. Yogyakarta sebagai wilayah di laur keraton kemudian berkembnag menjadi
derah yang terbuka untuk umum dan pada akhirnya menyebabkan banyakanya penduduk
dari daerh lain yang berdatangan hingga sekarang. Beberapa daerah juga memiliki
beberapa penghuni yang khas dimana yang terkesan elit dan biasa saja, anntara
lain kawasan Deresan, Kotabaru, Baciro, Bulak Sumur, Sayidan, Kranggan dan
Malioboro. Sekarang ini berkembngan Yogyakarta menjadi semakin pesat dimana
banyak didirikan pusat-pusat perbelanjaan dan beberapa bangunan lainya yang
mendukaung kepentingan masyarakat Yogyakrta. Hingga sekarng ini Yogyakarta
kemudian dikenal sebagai daerah Pariwisata.
B. Potensi wisata Yogyakarta
Jogja (beberapa orang
menyebutnya Yogyakarta,
Jogjakarta, atau Yogya) adalah kota yang terkenal akan sejarah dan
warisan budayanya. Yogyakarta merupakan
pusat kerajaan Mataram (1575-1640), dan sampai sekarang ada Kraton (Istana)
yang masih berfungsi dalam arti yang sesungguhnya. Yogyakarta juga memiliki
banyak candi berusia ribuan tahun yang merupakan peninggalan kerajaan-kerajaan
besar jaman dahulu, di antaranya adalah Candi Borobudur yang dibangun pada abad
ke-9 oleh dinasti Syailendra.
Selain warisan budaya,
Yogyakarta memiliki panorama alam yang indah. Hamparan sawah nan hijau
menyelimuti daerah pinggiran dengan Gunung Merapi tampak sebagai latar
belakangnya. Pantai-pantai yang masih alami dengan mudah ditemukan di sebelah
selatan Yogyakarta.
Masyarakat di sini hidup
dalam damai dan memiliki keramahan yang khas. Cobalah untuk mengelilingi kota
dengan sepeda, becak, ataupun andong; Anda akan menemukan senyum yang tulus dan
sapaan yang hangat di setiap sudut kota. Untuk mendukung pariwisata diperlukan
transportasi, transportasi ke Yogyakarta dapat melalui;
- Kereta
api
Bisa
mencapai Yogyakarta dengan kereta api dari Jakarta, Bandung, atau Surabaya.
- Bis
Yogyakarta bisa dicapai dengan bis dari Pulau Sumatera, Pulau Bali, dan hampir semua kota di Pulau Jawa. - Pesawat
Saat ini telah tersedia penerbangan langsung Kuala Lumpur - Yogyakarta. Juga tersedia penerbangan domestik Jakarta-Yogyakarta, Denpasar-Yogyakarta, Balikpapan-Yogyakarta, dan masih banyak lagi.
Ada dua jenis candi di Indonesia,
candi Hindu dan candi Budha. Sebagian besar candi-candi di Yogyakarta merupakan
peninggalan kerajaan-kerajaan agung di abad ke-8 dan 9.
Beberapa keunikan candi-candi yang berada di Yogyakarta adalah;
a)
Borobudur
Cndi
Budha terbesar di abad ke-9 yang berukuran 123 x 123 meter. Candi Borobudur
selesai dibangun berabad-abad sebelum Angkor Wat di Kamboja.
b)
Membaca Pesan
dari Nirwana di Candi Gampingan
Candi Gampingan yang ditemukan pada tahun 1995 diduga merupakan bagian dari Situs Gampingan. Bagian kaki candi dihiasi relief beragam jenis hewan, salah satunya burung yang dipercaya mampu membawa pesan dari nirwana.
Candi Gampingan yang ditemukan pada tahun 1995 diduga merupakan bagian dari Situs Gampingan. Bagian kaki candi dihiasi relief beragam jenis hewan, salah satunya burung yang dipercaya mampu membawa pesan dari nirwana.
c)
Candi Gebang
Berdiri
pada masa awal "Jawa Tengah" (± 730 - 800 M). Latar belakang sejarah
berdirinya Candi Gebang ini sampai sekarang tetap merupakan sebuah misteri.
d)
Candi Ijo
Candi
yang letaknya paling tinggi di Yogyakarta yang menyuguhkan pesona alam dan
budaya serta pesawat yang tengah landing. Candi inilah yang membuat landasan
Bandara Adisutjipto tak bisa diperpanjang ke arah timur.
e)
Candi Mendut
Candi
Mendut lebih tua dari Candi Borobudur. Ada cerita untuk anak-anak pada
dinding-dindingnya.
f)
Candi
Pawon
Candi
Pawon bukan sebuah makam, melainkan sebagai tempat untuk menyimpan senjata Raja
Indera yang bernama Vajranala.
g)
Candi Plaosan
Candi
Plaosan yang dibangun Rakai Pikatan memiliki beberapa keunikan dibanding candi
lain, yaitu dua candi utamanya yang "kembar" serta teras yang
permukaannya halus. Di candi ini juga terdapat figur Vajrapani, Amitbha, dan
Prajnaparamitha.
h)
Candi Prambanan
Candi
Prambanan adalah mahakarya kebudayaan Hindu dari abad ke-10. Bangunannya yang
langsing dan menjulang setinggi 47 meter membuat kecantikan arsitekturnya tak
tertandingi.
i)
Candi Sambisari
Setelah
terkubur selama ratusan tahun, bongkahan pertama ditemukan pada tahun 1966.
Memerlukan waktu 21 tahun untuk menggali dan merangkai ratusan keping
"puzzle" dari batu itu sebelum akhirnya Candi Sambisari berhasil
direkonstruksi.
j)
Candi Tara
Candi
Tara adalah candi yang dipersembahkan untuk Dewi Tara yang dinding luarnya
dilapisi semen kuno. Candi Budha tertua di Yogyakarta ini dibangun oleh Rakai
Panangkaran, raja dari dinasti Syailendra yang juga mengkonsep pendirian
Borobudur.
Objek-objek
lain yang ada di Yogyakarta;
Wisata alam yang berupa pantai juga banyak terdapat
di Yogyakarta, biasanya kondisinya masih alami. Beberapa pantai tersebut
diantaranya;
Museum-museum di Jogja
menyimpan bukti sejarah perjalanan budaya Jawa. Tak hanya itu, bukti-bukti
sejarah nasional juga menjadi lambang kegagahan dan patriotisme bangsa
Indonesia.
Sebagai rahim
kebudayaan Jawa, Yogyakarta memperlihatkan peranannya sebagai pusat seni dan
budaya terutama dalam seni pertunjukan dan sendratari. Pagelaran seni dan
budaya berikut ini dapat ditemukan di Yogyakarta / Jogja dan sekitarnya.
Beberapa seni pagelaran yang terkenal adalah;
a)
Gamelan
Merupakan
musik yang tercipta dari paduan bunyi gong, kenong dan alat musik Jawa lainnya.
Irama musik yang lembut dan mencerminkan keselarasan hidup orang Jawa akan
segera menyapa dan menenangkan jiwa begitu didengar.
b)
Sendratari Ramayana
Visualisasi
mengagumkan dari epos legendaris dalam kebudayaan Jawa, Ramayana. Dipentaskan
di panggung terbuka, Sendratari Ramayana mengajak anda menikmati cerita dalam
rangkaian gerak tari khas Jawa yang diiringi musik gamelan.
c)
Sendratari Mahakarya Borobudur
d)
Wayang kulit
Seni
pertunjukan yang telah berusia lebih dari lima abad. Membawa kisah Ramayana dan
Mahabharata, pagelaran selama semalam suntuk ini menjadi ruang yang tepat untuk
melewatkan malam, berefleksi dan memahami filosofi hidup Jawa.
C. Dampak pariwisata di Yogyakarta
Sebagai
kota pariwisata pasti akan menimbulkan perubahan-perubahan di berbagai bidang
kehidupan, ini akan mengakibatkan sebagian menguntungkan dan ada yang
merugikan. Dampak negative yang dapat timbul adalah penjiplakan kebudayaan dan
saat para wisatawan berkunjung membawa budaya yang tidak sesuai dengan kondisi
sosio cultural masyarakat disitu pasti menimbulkan dampak yang tidak bagus.
Sedangkan
dampak positif yang bisa dirasakan adalah;
a)
Menyumbang kepada neraca pembayaran
b)
Menyebarkan pembangunan untuk
daerah-daerah non industri
c)
Menciptakan kesempatan kerja
d)
Dampak pada pembangunan ekonomi,
biasanya dampak penggandaan.
No comments:
Post a Comment